Lihat ke Halaman Asli

Pelipur Lara

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan menyumbat aliran sungai yang mengalir karena suatu saat akan terjadi banjir. Jangan menahan air mata untuk keluar karena suatu saat air mata itu tak akan berhenti keluar karena bendungannya telah meledak.

Senja merangkak pergi, malam mulai menghampiri. Kesempatan boleh terlewati tapi semangat tetap dihati (•̀_•́)

Jika ada orang yang memandangmu rendah disaat kamu belum sukses maka berterima kasihlah karena sebenarnya dia telah mencambuk SEMANGATmu.

Tak perlu bermuram durja jika orang-orang disekitarmu tidak memperhatikanmu karena diluar sana banyak orang yang menantikan kehadiranmu.

Menangislah sejadi-jadinya kepada Tuhan mu karena Tuhan mu adalah pelipur lara yang tiada tandingannya.

Jika hidup terasa berat maka ringankanlah bibirmu untuk tersenyum dan lapangkanlah hatimu.

Hidup yang paling menyedihkan adalah hidup dalam prasangka buruk. Hilangkan kesedihan itu dengan prasangka-prasangka baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline