Jika bahagia ada didepan mata? Kenapa sibuk mencari yang tidak ada?
Begitulah orang jika ingin bahagia, segala apapun yang dimiliki dan dirasakan terasa hampa. Tak tau harus bagaimana dan berbuat apa.
Jika kucari quote mengenai bahagia itu, jawabannya akan merambah kemana-mana, namun tertarik dengan "Bahagia itu sederhana" .
Jika sesederhana itu untuk bahagia, ketentraman hati tentulah hal yang utama. Bahagia dengan dirinya apa adanya, lelah dengan pembandingan akan pandangan orang mengenainya. Pujian, cercaan, baik like dan komentar dibiarkannya. Pokoknya i feel free lah, bebas sebebasnya. Eits, namun masih dalam artian bahagia yang positif tentunya.
Jika sesederhana itu untuk bahagia. Kebahagiaan orang lain pun bisa dirasakan oleh kita, karena sesungguhnya tidak selamanya bahagia cuma milik kita, orang lain pun berhak untuk bahagia. Cuma kebahagiaan yang dirasakan mereka menular dan membuat menjadi "Ikut bahagia ya"
Jika sesederhana itu untuk bahagia, beruntunglah menjadi sumber kebahagiaan yang lain. Brarti mereka menerima sesuatu dari kita yang bisa membuat mereka berbahagia juga. Membuat orang berbahagia tentunya menjadi sumber pahala bagi kita.
Padahal dalam setiap kehidupan selalu ada ujian hidup yang menghampiri, yang membolak-balikan perasaan kita hingga membuat campur aduk rasanya. Ada yang berhasil melewatinya ada pula yang merasa gagal dan putus asa. Dibalik itu tersimpan hikmah pelajaran yang bisa kita petik untuk kedepannya. Memang butuh proses dalam pencapaiannya, tapi tak apa kita ambil segala peluang menjadi manusia yang kuat hatinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H