Berhutang gaya? Memiliki hutang namun seperti orang kaya. Menyenangkan? Tentu. Siapa yang tidak suka mendapat perlakuan istimewa? Akan tetapi jangan sampai karena ingin terlihat gaya, menjadi berlebihan.
Seseorang bisa mempunyai kartu kredit dua, tiga bahkan lebih dari itu di dompetnya. Terlihat luar biasa. Merasa menjadi orang kaya. Merasa hebat memiliki kartu kredit sebanyak itu. Menjadi bagian dari penduduk dunia yang dapat menikmati semua fasilitas. Tentunya dengan harga yang lebih murah. Seperti diskon di jaringan yang bekerjasama dengan bank penerbit, gratis masuk di lounge bandara, gratis tiket maskapai penerbangan, mendapat voucher, dan sebagainya. Serasa seperti orang yang istimewa. Hanya sedikit diantara berjuta penduduk negeri.
Memiliki kartu kredit berarti mendapatkan kepercayaan dalam berhutang. Bank penerbit mengakui kredibilitas seseorang dalam berhutang. Sebelum menyetujui suatu aplikasi kartu kredit, bank akan mencermati profil dari pengajuan aplikasinya. Tidak semua yang mengajukan sudah pasti diterima. Kriteria yang dilihat bank sudah tentu pendapatan. Ada pendapatan minimal sebagai syarat pengajuannya. Inilah yang baku terjadi.
Berbeda dengan kondisi di lapangan. Bank penerbit menargetkan jumlah yang tinggi terhadap bagian pemasarannya. Sebab pendapatan dari kartu kredit sangat besar. Bunga kartu kredit dapat mencapai 42% per tahunnya. Yang berarti 3,5% per bulan. Suku bunga yang sangat tinggi. Tingginya target tersebut menyebabkan bagian pemasaran mengeluarkan paket-paket promosi untuk menarik minat seseorang.
Beberapa kali saya mendapatkan tawaran untuk mengajukan aplikasi kartu kredit. Biasanya ada bagian pemasaran kartu kredit yang menempati stand khusus di mall. Kalau di bandara biasanya di lounge. Yang saya heran, ketika saya menolak dengan halus, mereka masih saja menawarkan. Saya katakan bahwa saya telah memiliki kartu kredit. Petugas tersebut malah terus menawarkan kartu kreditnya. Menawarkan fasilitas yang lebih baik. Bahkan menawarkan kartu kredit yang kategorinya lebih tinggi dari kartu kredit saya !
Bank yang menerbitkan kartu kredit seringkali memaksa seseorang untuk memiliki lagi. Meskipun orang tersebut telah memiliki banyak kartu kredit. Menawarkan berbagai fasilitas dan kemudahan. Seperti gratis iuran tahunan.
Jangan terkecoh !
Baca baik-baik syarat dan ketentuannya. Ada bank yang menawarkan gratis iuran tahunan benar-benar gratis. Dan ada pula yang menawarkan gratis iuran tahunan dengan kondisi tertentu. Biasanya bila melakukan pembelian di awal tahun atau pembelian di bulan awal masa kartu kredit tiap tahunnya. Bank akan memberikan batasan nominal atau dapat juga berdasarkan kuantitas pembelian dengan kartu kredit tersebut. Inilah yang menimbulkan dampak pembelian yang tidak jelas. Hanya untuk mendapatkan gratis iuran tahunan.
Tak jarang bank penerbit kartu kredit juga menawarkan potongan harga/diskon yang banyak. Makan di restoran mendapat diskon hingga 50%. Bahkan ada yang mendapat diskon hingga 70% untuk menginap di hotel tertentu. Angka yang mencengangkan ! Siapa yang tidak akan tergiur?
Bank penerbit kartu kredit akan mendorong konsumsi yang berlebihan. Membeli dan membeli lagi. Tidak salah. Bagaimanapun setiap usaha ingin mendapatkan keuntungan. Yang penting sebagai pengguna harus mampu mengendalikan diri dan juga lebih hati-hati terhadap berbagai penawaran. Baca baik-baik syarat dan ketentuannya. Meskipun banyak. Karena biasanya secara tidak sadar kita diburu-buru waktu oleh petugas yang menawarkan. Agar kita tak sempat membaca syarat dan ketentuannya. Terkadang petunjuk mengenai promosi tersebut ada. Kecil dan letaknya di sudut bawah. Cermati baik-baik.
Ketentuan Kartu Kredit