Lihat ke Halaman Asli

Cerita Dalam Hujan

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku suka hujan hujan yang menebarkan aroma khas bumi hujan yang membersihkan bumi dari nila saat titik mulai jatuh ke genting, daun, tiang besi, kaca. tik tuk tang teng ting.... menghasilkan simphoni musisi alam yang alunannya membuatku terlelap menciptakan atmosfer yang melepaskan manusia dari hiruk aktifitasnya aku suka saat bulir itu menyentuh rambutku dan dalam sekejap menyelimutiku dengan dingin selimut yang merambat  menggelitik dari kulit  hingga tulangku lalu berharap seseorang merengkuhku menghangatkan jiwa yang dingin hujan  memberiku sebuah cerita cerita tentangmu orang yang memenuhi pikiranku... orang yang membuat badai besar di setiap sudut hati... orang yang kuharapkan bisa menemaniku disisa waktuku.. untuk berbagi air mata dan senyum.. saat ku bersamamu saat ku hentikan langkahku ditengah hujan kubuka penutup kepalaku lalu kubiarkan hujan mendinginkan kepalaku, membasahi wajahku membiarkan suara hujan menyembunyikan detak jantungku yang semakin kencang kukuatkan memandang mu dalam dalam lalu kukatakan... dan kau tersenyum... kaupun berkata ... fiiiiiuuuuuuuuuhhhhhh akhirnya lega setelah kata terucap, walaupun entah jawabannya bakal seperti apa kulalui sisa jalan dengan tak berhenti tersenyum... karena senyumu cukup memberikan harapan pada hatiku menguatkan hatiku untuk menanti kejelasan adanya dirimu... kusambut hujan yang memburu wajahku dengan riak senang hingga tak kurasakan lelah di sendi tubuhku... tak ku pedulikan lagi dingin yang menggigitku di sepanjang jalan... karena kau berikan ku kekuatan dan harapan... seperti hujan hujan lainnya yang kulalui.. hujan ini berakhir dengan pelangi di ruang hatiku pelangi di matamu... pelangi dimataku... dan meminta dalam doaku pelangi itu akan selalu ada.. pelangi yang membuat senyum disudut bibirmu... ini adalah awal ceritaku dalam hujan... aku  berharap cerita ini berlanjut.... terisi dengan ceritaku.. ceritamu.. cerita ikrar janji di depan Sang Khalik cerita lahirnya seorang bayi... cucu pertama... hingga aku tak sanggup lgi berkata... tak dapat lagi cerita.. tinggal senyum di bibir... senyum yang selalu kuberikan padamu... yang hanya kau yg tau artinya...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline