Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang sangat signifikan di berbagai sektor kehidupan umat manusia. Salah satu dampak dari COVID-19 yang dirasakan oleh masyarakat yaitu kurangnya sosialisasi jumantik pada setiap rumah warga terkait banyaknya kasus Demam Berdarah di Gadang.
Tentu saja, jika tidak di basmi jentik tersebut akan berkembang biak dengan populasi yang sangat banyak. Oleh karna itu, pihak setiap RT 1-7 RW 05 Kelurahan Gadang ini perwakilan masyarakat sempat memberhentikan rutinan jumantik dikarenakan masalah kondisi adanya pandemi Covid serta , banyak warga yang mengabarkan jika kondisi dalam rumahnya seperti kamar mandi atau mungkin juga barang- barang yang tidak terkondisikan menganggap itu sudah bersih.
Dalam upaya membantu mengurangi terjadinya penyakit Demam Berdarah di RW 05 Kelurahan Gadang, Kota Malang. Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Gelombang I Kelompok 4 Universitas Muhammadiyah Malang yang dipandu oleh dosen pembimbing lapangan yaitu Ibu Lilis Setyowati,M.Sc menyelenggarakan kegiatan jumantik di beberapa rumah warga RT 1-7 (RW 05
Kelurahan Gadang, Kota Malang) Kegiatan yang diselenggarakan di tengah pandemi COVID-19 diharapkan dapat terjaga kebersihan rumah warga dan dapat membasmi penyebaran Demam Berdarah di sekitar rumah warga.
Kegiatan jumantik ini disambut baik oleh salah satu juru rumah yang mengetahui kondisi dalam rumahnya. Salah satu pencegahan berupa memberitahukan juru pemantau di setiap rumah warga dengan melakukan 3M Plus yaitu Pertama, MENGURAS penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.
Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
Kedua, MENUTUP, rapat tempat- tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Ketiga, MENGUBUR merupakan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Lalu, untuk PLUS nya seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Dengan kegiatan ini warga akan lebih mengerti pentingnya diharapkan dapat menjaga kebersihan dalam rumahnya dan selalu rutin untuk melakukan kegiatan jumantik setidaknya 1x dalam seminggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H