Lihat ke Halaman Asli

Aku Niat Mengabdi

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1338014228278554229

Mahasiswa,, penganggapan bahwa mereka bebas, sudah dewasa, . Mahasiswa baru, ngekost, teman baru, jauh dari orang tua, dan umumnya mereka tampil apa adanya, pakaian sisa SMA, masih terlihat sering dipakainya. namun,,, setelah pertengahan semester 1,, lihatlah,,, dengan drastis mereka berubah. gaya bicara yang sudah "gaul" (istilah anak muda jaman sekarang) dan tempat tongkrongan yang mewah, dan refreshing (katanya) kesana kemari , seperti karaokean, nonton film ke bioskop, ngopi berjemaah, atau yang lain... Karena saya dari tempat asal yang bisa dibilang gaya hidup seperti itu masih bisa dihitung,, saya agak terkejut ketika baru sampai di tempat ini. Teman se asal saya yang hanya biasa biasa saja jadi luar biasa semenjak ada di kota ini... Yang awalnya anak rumahan, jadi anak jalanan (sering jalan), yang awalnya anak pendiam, jadi anak urakan.. (Na'udzubillahimindzalik) Ya... mungkin ini dari pergaulan dan teman sekitar.. ntah teman di kampus atau teman kost. Namun ternyata tak semua berubah,, tegantung bagaimana dia mengatur pola hidupnya dengan baik selama jauh dari orang tua.. bagaimana dia menjaga amanah besar dari orang tua yang seharusnya dia jaga baik - baik. seperti yang saya temui di perjalanan saya menjadi mahasiswa. seorang anak se asal dengan saya.... yang baru saya ketahui bahwa dia ternyata tinggal di musholla kampus... awalnya saya tak percaya, jujur saja saya baru melihat mahasiswa yang tinggalnya di musholla. dimana dia tidur, tanpa alas kepala, dimana pakaiannya di tempatkan, bagaimana dia mencuci pakaiannya, dll. namun ternyata, di musholla itu ada sebuah kamar yang ukurannya bisa dibilang kecil. Sempat saya tanyakan kepada anak itu,, "mengapa kamu tidak kost saja? tidakkah kau kesepian dan sendirian?" anak itu menjawab : "kasihan musholla itu, belum ada pengganti yang akan menjaga musholla ini kalau saya kost, saya tidak sendirian, kadang ada teman - teman yang menginap di musholla ini". dalam hati saya berkata "SubhanALLAH" ... lalu anak itu berkata "Ini semua demi ALLAH, aku niat mengabdi". Selain tinggal di musholla, ternyata anak itu juga sebagai "Takmir" musholla... subhanALLAH... suara merdu adzan yang dikumandangkannya membuat para jemaah segera bangkit dari duduknya... membuat atom - atom positif berkembang dengan kecepatan cahaya sehingga mengintegralkan energinya untuk berjalan menuju musholla... Benarkah yang orang bilang "Adzannya anak asal Madura kebanyakan bagus" (Bukan bermaksud mengunggulkan pulau kelahiranku). Apakah iya???? Semoga saja... Alhamdulillah,,, ternyata masih ada anak seperti itu , ucapku dalam hati. Semoga semakin banyak bibit - bibit anak muslim yang melakukan segala hal hanya untuk ALLAH... dan semoga anak itu selalu dalam lindungan ALLAH swt. (Amin...) Inti dalam cerita ini,,, lakukan segala sesuatu itu hanya demi ALLAH.. lakukan dengan ikhlas , tanpa paksaan. InsyaALLAH ALLAH akan membalasnya.. (Amin....) , Jalani hidup dengan kesederhanaan, Jaga hati, Jaga iman, Jaga tingkah lku, dan Jaga lisan.. Semoga ALLAH melindungi kita semua (Amin ya robbalalamin...)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline