Lihat ke Halaman Asli

Tri Penti

Penulis, Penyair

Kita yang Beda

Diperbarui: 29 Oktober 2023   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Layaknya Istiqlal dan Katedral,
pun Teluk Alaska,
mereka satu,
tetapi tidak bisa menyatu.

Sungguh,
Mencintaimu adalah anugerah yang aku syukuri,
tetapi tidak untuk mengkhianati penciptaku.

Sungguh,
Aku ingin mendekapmu ke dalam ikatan yang lebih suci,
tetapi aku kembali bertanya,
Adakah harapan di saat dinding yang membatasi begitu kokoh?
Tanpa mencari jawab pun aku sudah tahu alurnya.

Sudahlah, pikirku.
Aku tidak ingin meninggalkan Penciptaku untuknya, begitu juga dengan dirinya.

Mari, kita kembali seperti awal lagi.
Kala aku tidak mengenal siapa kamu,
Kala aku tidak berharap akan apapun,
Benar, mencintai tak harus memiliki.

Terima kasih, Tuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline