Lihat ke Halaman Asli

Tri Penti

Penulis, Penyair

Sebatas Bangunan

Diperbarui: 7 Oktober 2023   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah kau tau Tuan?
Betapa sulitnya aku menghapus namamu?
Tinta merah yang kau lukis di kanvas hati
Kini berubah darah dalam luasnya telaga air mata

Kau yang kusebut rumah,
ternyata tak berpondasi,
kau yang kukira ramah,
ternyata ahli dalam menyakiti.

Tuan...
ternyata rumah bukan sekadar bangunan
perlu bahan-bahan yang kokoh
sedang kita sudah lama roboh

Haruskah aku memperbaiki bangunan itu?
Atau membiarkannya hancur tak tersisa?

Kubukan lagi untukmu
Singkatnya kau hanya tamu

duduk diam melihat-lihat
hingga tak sadar kau telah menyayat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline