PEMIMPIN YANG BERKEPEMIMPINAN
Tri Kurnianingsih¹, Novianty Djafri², Sukma Nurilawati Botutihe³
Psikologi, Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Gorontalo
- PENDAHULUAN
Dalam kehidupannya, manusia tidak bisa terlepas dari kehidupan bersosialisasi atau bermasyarakat. Dimana ketika manusia hidup bersosialisasi maka, mereka mau tidak mau harus memiliki suatu tujuan atau visi dan misi dalam melaksanakan berbagai kebutuhan dan keinginan dalam kehidupannya. Untuk mewujudkan berbagai cita-cita itulah manusia membutuhkan sosok penuntun atau sosok pemimpin. Tanpa adanya pemimpin dan siapa yang dipimpin, tidak akan terwujud sebuah kepemimpinan dalam mencapai berbagai cita-cita tersebut.
Wadah atau tempat untuk mewujudkan itu semua adalah organisasi. Organisasi sebagai wadah tempat manusia menuangkan berbagai ide-ide, gagasan-gagasan, cita-cita, keinginan, mimpi-mimpi atau kebutuhan yang ingin dicapai sebagai tujuan utama dari dibentuknya organisasi itu. Maka disitulan peran pemimpin yang harusnya mencerminkan sosok yang berkepemimpinan hadir dan melaksanakan perannya.
- LATAR BELAKANG
Jadi seorang pemimpin yang berkepemimpinan tidaklah mudah, namun tidak juga menjadi sebuah tantang yang begitu sulit sehingga harus dihindari dengan sekuat tenaga. Sebagai seorang pemimpin bukan berarti semua kendali dan tanggung jawab penuh dipegang olehnya, memang benar. Namun, tetap saja yang namanya sebuah organisasi atau perkumpulan, maka dibutuhkan kerja sama yang seharusnya ikut mengisi dan membantu tercapainya tujuan organisasi. Maka sudah sepatutnya kita tahu bagaimana menjadi pemipin yang berkepemimpinan dan bagaimana pula peran anggota atau bawahan dalam suatu organinsasi untuk menciptakan sebuah organisasi yang seimbang dan berbobot.
Tugas-tugas dari seorang pemimpin yang berkepemimpinan adalah suatu ilmu atau pengetahuan yang paling mendasar diketahui oleh semua orang. Terkhususnya di negara ini, yaitu negara yang berdemokrasi. Negara yang mengutamakan hasil suara musyawarah atau pemungutan suara yang berdasarkan keputusan bersama. Tidak hanya dari sudut pandang bagaimana sebaiknya pemimpin mengambil keputusan bersama, tapi juga bagaimana seluruh anggota dan bawahan mengerti tentang kewajiban dan haknya dalam berorganisasi serta yang masuk ke dalamnya yaitu, menyampaikan opini atau pendapat.
- METODE
Artikel ini mengunakan berbagai metode-metoder berikut ini:
- Metode Rujukan
- Metode ini sama sepertu namanya yaitu dengan menggunakan atau berdasarkan berbagai referensi, sumber-sumber, dan media-media lainnya sebagai bahan rujukan dari sebuah artikel yang dimuat atau dibahas nantinya. Untuk sebuah artikel, rujukan dari berbagai sumber sangatlah penting untuk menjadi acuan. Mengetahui berbagai sudut pandang melalui media-media atau sumber itu merupakan sebuah keistimewaan dari sebuah artikel. Kita dapat mengetahui bagaimana suatu masalah dibahas oleh berbagai ahli atau pun sumber-sumber terpercaya lainnya. Tapi perlu diingat jangan lupa untuk mencantumkan asal dari sebuah rujukan ditulis di dalam sebuah artikel.
- Metode Definisi
- Metode definisi dalam sebuah artikel tentunya bermanfaat sebagai pembuka atau awalan penjelas umum untuk sebuah masalah atau pembahasan yang ingin dituliskan. Maka dari itu, metode ini tidak kalah pentingnya dalam sebuah artikel. Definisi-definisi tersebut bisa berasal dari berbagai para ahli diikuti dengan hasil penalaran kita terhadap define tersebut sebagai penjelas tambahan dalam sebuah artikel.
- Metode Analogi
- Di dalam metode ini, penulis menggunakan analogi atau simbol-simbol yang dapat menjelaskan sebuah ide atau gagasan. Tujuannya agar sebuah penjelasan atau ide dan gagasan itu dapat mudah dimengerti oleh pembaca. Karena bisa saja terdapat sebuah penjelasan yang rumit atau sulit dijelaskan, sehingga ketika kita menggunakan analogi untuk menjelaskannya, maka perumpamaan itu akan mewakili dan menjadi penjelas yang bagus dalam sebuah artikel.
- PEMBAHASAN
Untuk menjadi pemimpin yang berkepemimpinan kita harus tau terlebih dahulu apa itu kepemimpinan dan pemimpin itu sendiri. Setelah itu kita akan membahas lebih lanjut bagaimana caranya menjadi pemimpin yang berkepemimpinan yang mencakup berbagai hal tentang tugas-tugas pemimpin dalam kepemimpinannya.
- Pengertian Kepemimpinan
- Menurut Miftah Thoha (1998), kepemimpinan merupakan kemampuan dari sebuah perilaku yang dapat mempengaruhi orang lain dalam hal ini bisa dalam bentuk kelompok atau perseorangan. Tentunya sebagai seorang pemimpin harus memiliki sikap kepemimpinan, yang dalam hal ini berkaitan dengan perilaku yang berkemampuan mengatur orang lain, atau perseorangan.
- Dari sini kita sudah mengetahu apa aitu kepemimpinan dan apa kaitannya dengan pemimpin dalam sebuat lingkungan organisasi.
- Pengertian Pemimpin
- Menurut Syamsu Q. Badu dan Novianty Djafri (2017), pemimpin ialah pelaku yang menjalankan kepemimpinan atau yang memimpin. Disini juga sudah dapat kita pahami bahwa dalam organinasi, kita membutuhkan pemimpin atau pelaku atau individu yang menjalankan suatu organinasi.
- Cara Menjadi Pemimpin Yang Berkepemimpinan
- Sebelum menjadi pemimpin, kita harus tau terlebih dahulu apakah kita benar-benar mampu dan siap mengemban tanggung jawab dan bersikap kepemimpinan. Agar ketika kita menjalankan tugas sebagai pemimpin, kita tidak terkesan seperti terpaksa karena tuntutan suatu keadaan atau kondisi. Banyak yang bisa menjadi pemimpin tapi belum tentu mereka semua adalah yang memiliki perilaku yang berkepemimpinan.
- Menurut jurnal Kepemimpinan Perempuan Dalam Pemerintahan Desa di Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa (2022), seorang pemimpin yang baik memiliki tiga ciri berikut ini:
- Persepsi Sosial
- Pada bagian ini dijelaskan bagaimana seorang pemimpin yang memang sudah seharusnya, atau sudah dari dulu memakai sistem mengetahui dan memahami kebutuhan warga, serta bagaimana program akan dijalankan sebagai solusi untuk masalah-masalah tersebut. Disinilah peran budaya mempengaruhi kepemimpinan yang mana seorang pemimpin harus memiliki ikatan dengan anggota masyarakat sehingga akan terwujud keharmonisan dan pengertian satu sama lain. Berbicara soal budaya tidak akan lepas dari bahasa, yang mana disini berarti kita dapat mengetahui betapa penting bahasa lokal atau daerah sebagai alat komunikasi antara pemimpin yang berkepemimpinan dengan anggota masyarakat. Telah dijelaskan secara tidak langsung pula, bagaimana seharusnya komunikasi antar warga dan pemimpin itu harusnya saling terkoneksi satu sama lain.
- Kemampuan Berpikir Abstrak
- Dalam kepemimpinan kita tidak akan terlepas dari yang namanya kecerdasan seseorang sebagai salah satu kemampuannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Tidak hanya berkaitan dengan kepintaran eksakta, tapi juga bisa sebagai tanda seseorang yang dapat berpikir kreatif. Bisa dikatakan bahwa kemampuan-kemampuan inilah yang menjadi bahan bakar bagi seorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasi.
- Keseimbangan Emosional
- Pemimpin adalah manusia yang pada umumnya memiliki emosi, mereka bukanlah alat pemuas kebutuhan kita. Jadi, disinilah bagaimana seorang pemimpin dapat menyeimbangkan emosi dan mengontrolnya agar tidak menimbulkan permasalahan yang serius.
- Referensi