Lihat ke Halaman Asli

TRI WULANDARI

MAHASISWA

Teori empati dari Martin hoffman

Diperbarui: 17 Januari 2025   21:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Teori empati menurut Martin Hoffman adalah salah satu teori yang berfokus pada pengembangan kemampuan empati pada individu, serta dampaknya terhadap perilaku sosial dan perkembangan moral. Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan, mengembangkan teori ini dengan menghubungkan proses empati dengan perkembangan emosional, moral, dan sosial pada anak-anak.

Secara umum, teori empati Hoffman menjelaskan bagaimana kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain, atau empati, berkembang seiring dengan pertumbuhan anak. Hoffman berpendapat bahwa empati bukanlah suatu kemampuan yang muncul secara instan, melainkan berkembang melalui beberapa tahapan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan empati menurut Hoffman:

1. Tahap Empati Praloganik (0-2 Tahun)

Pada usia ini, anak-anak mulai menunjukkan respons emosional terhadap perasaan orang lain. Namun, respons ini masih sangat terbatas dan lebih sering bersifat meniru atau merespons kebutuhan mereka sendiri. Misalnya, seorang bayi mungkin menangis ketika mendengar bayi lain menangis, meskipun belum ada pemahaman sepenuhnya mengenai perasaan orang lain.

2. Tahap Empati pada Anak Kecil (2-3 Tahun)

Pada tahap ini, anak mulai mengembangkan pemahaman lebih tentang perasaan orang lain. Anak-anak mulai bisa membedakan antara perasaan mereka sendiri dengan perasaan orang lain. Mereka mulai merespons secara lebih emosional terhadap orang lain yang tampaknya kesakitan atau tidak senang, meskipun respons ini masih sangat terfokus pada keadaan emosional mereka sendiri.

3. Tahap Empati Kognitif (4-6 Tahun)

Pada usia ini, anak-anak mulai menunjukkan kemampuan untuk memahami perspektif orang lain. Mereka bisa mulai merasakan atau memahami perasaan orang lain dalam situasi yang lebih kompleks. Mereka dapat lebih empatik dalam interaksi sosial dan mulai mengembangkan rasa keadilan serta dorongan untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

4. Tahap Empati Moral dan Sosial (7 Tahun ke atas)

Pada tahap yang lebih lanjut, anak-anak mengembangkan kemampuan untuk merasa empati terhadap orang lain dalam konteks moral dan sosial. Mereka mulai memahami perasaan orang lain dalam konteks norma sosial dan aturan moral, seperti keadilan dan saling menghargai. Di sini, empati menjadi lebih terintegrasi dengan nilai-nilai moral yang lebih kompleks.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline