Lihat ke Halaman Asli

Tri Wahyuni

Mahasiswa

Mahasiswa UNSIL Tasikmalaya Melakukan Penyuluhan dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Menggunakan Magot dan Ecobricks

Diperbarui: 6 Desember 2023   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Sejumlah mahasiswa Universitas Siliwangi Fakultas Ilmu Kesehatan melakukan Penyuluhan dan pelatihan mengenai “Mengelola Sampah dengan Cerdas: Program Magot dan Ecobrickss Untuk Pemberdayaan Masyarakat” pada hari Sabtu, 26 November 2023 di Jl. Peta, Kahuripan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. Kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut mengikutsertakan kader dan Masyarakat umum.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan sambutan- sambutan dari ketua kelompok dan ketua RW 14, lalu dilakukan pre-test untuk menilai pengetahuan awal dan dilanjutkan dengan Kegiatan pemberdayaan Masyarakat yaitu melakukan penyuluhan dan pelatihan mengenai cara mengelola sampah organic dan anorganik dengan menggunakan magot dan ecobricks. Penyuluhuan ini juga menjelaskan terkait pengertian sampah, dampak negatif sampah dan macam-macam sampah melalui metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Post-test dilakukan setelah sesi edukasi guna mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta.

Menurut sambutan Ketua Kelompok, Ayunda Tya Winarni, permasalahan sampah diidentifikasi sebagai hasil dari peningkatan volume sampah. Kurangnya upaya pengelolaan yang efektif tercermin dari akumulasi sampah di sekitar rumah, terutama di RT 06 RW 14 Kelurahan Kahuripan. Kondisi ini menjadi ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat karena potensi pencemaran dan risiko terhadap penyakit. Oleh karena itu, intervensi solusi berupa program "Mengelola Sampah dengan Cerdas: Program Magot dan Ecobricks Untuk Pemberdayaan Masyarakat" menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran dan mengelola sampah organik dan anorganik secara mandiri.

Dok. pribadi

Pemilihan magot dan ecobricks untuk pengelolaan sampah didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan keberlanjutan lingkungan. Magot dipilih karena kemampuannya dalam mengurangi volume sampah melalui proses pengomposan alami sampah organik, menghasilkan pupuk yang berguna. Sementara itu, ecobricks dipilih sebagai solusi untuk mengatasi sampah anorganik dengan cara daur ulang, menggunakan limbah non-organik untuk membuat bahan bangunan yang ramah lingkungan. Kedua metode ini dianggap sebagai langkah konkret dalam mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, sekaligus memberikan solusi untuk mengelola sampah secara efisien dan bertanggung jawab.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline