Lihat ke Halaman Asli

Tri panigoro

Mahasiswa Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Psikologi Stres Kerja Karyawan

Diperbarui: 1 Desember 2024   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh: Tri Panigoro

Mahasiswa Program Magister Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Pertama: Konsep Dasar Stress Kerja

Stres kerja merupakan fenomena yang memengaruhi kinerja individu di lingkungan kerja. Secara etimologis, istilah stres berasal dari bahasa Latin stingere, yang berarti "keras". Stres kerja didefinisikan sebagai reaksi psikologis dan fisik terhadap kondisi atau perubahan lingkungan yang dirasakan mengganggu, sehingga berdampak pada produktivitas seseorang..

Kedua: Dimensi Penyebab dan Pemicu Stres Kerja

Jenis stres kerja dibedakan menjadi empat: eustres (stres positif), distress (stres negatif), hyperstress (stres berlebihan), dan hypostress (kekurangan stres). Dalam konteks kepemimpinan, gaya dan sikap pemimpin sangat berpengaruh pada tingkat stres karyawan. Kepemimpinan yang suportif dapat mengurangi tekanan kerja, sementara kepemimpinan yang otoriter sering kali meningkatkan stres..

Ketiga: Model Tahapan dan Dampak Stres Kerja

Dimensi stres kerja mencakup dukungan sosial, kontrol diri, dan beban kerja. Dukungan sosial berupa motivasi atau bantuan dari rekan kerja sangat penting untuk mengurangi tekanan. Pengendalian terhadap emosi, waktu, dan energi juga menjadi kunci utama dalam mengelola stres. Di sisi lain, beban kerja yang terlalu berat atau tidak jelas dapat memicu stres. Penyebab stres kerja dibagi menjadi faktor internal, seperti kondisi tempat kerja dan isi pekerjaan, serta faktor eksternal, seperti perubahan dalam kehidupan pribadi atau kurangnya dukungan sosial..

Keempat: Manajemen Strategi dan Ciri Individu dapat Mengatasi Dampak Stres Kerja

Menurut Robbin dan Judge, terdapat tiga sumber utama pemicu stres: aspek lingkungan, organisasi, dan individu. Model kerja yang sering kali memunculkan stres meliputi beban kerja yang tinggi, konflik, komunikasi buruk, dan otoritas kerja yang tidak seimbang. Tahapan stres yang dialami seseorang, menurut Hawari, mencakup enam tingkat mulai dari stres ringan hingga kondisi darurat. Jika tidak dikelola dengan baik, stres dapat berdampak pada aspek psikologis, jasmaniah, perilaku, dan lingkungan..

Dengan memahami konsep, penyebab, serta cara manajemen stres kerja, organisasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung produktivitas sekaligus menjaga kesehatan mental karyawan. Kepemimpinan yang baik dan dukungan sosial yang memadai menjadi fondasi penting dalam mengurangi dampak negatif stres kerja..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline