Manajer Julian Nagelsmann tampaknya belum tertarik mengambil alih kursi pelatih Chelsea musim depan, ia khawatir cara perekrutan pemain di bawah kendali pemilik Todd Boehly tidak sejalan dengannya.
Kandidat manajer baru Chelsea musim depan tampaknya mulai mendapat titik terang setelah Julian Nagelsmann mundur sebagai penerus Graham Potter yang dipecat pada 2 April yang lalu.
Manajer 35 tahun itu khawatir dengan cara perekrutan pemain Chelsea dalam dua jendela transfer kemarin yang menghabiskan dana 600 juta pounds atau sekitar Rp11 triliun.
Skuad yang membengkak dengan banyaknya pemain yang akan dijual pada musim panas nanti jelas jadi pekerjaan berat manajer baru nanti. Todd Boehly bersikeras untuk memangkas jumlah pemain dan mengurangi tagihan gaji musim depan.
Melansir dari Dailymail, awalnya Nagelsmann terkesan dengan masuknya nama mantan pelatih Bayern Munchen itu sebagai manajer The Blues musim depan dan pembicaraan telah berlangsung.
Namun setelah serangkaian pertemuan antara petinggi Chelsea dengan Vincent Kompany dan Mauricio Pochettino, pria asal Jerman itu menarik diri sebagai kandidat manajer baru pada Jumat pekan lalu.
Klub London Barat tersebut tampaknya lebih memprioritaskan Mauricio Pochettino ketimbang Nagelsmann karena diskusi keduanya berlangsung positif.
Mereka terkesan dengan apa yang ditunjukan pelatih 51 tahun itu selama menangani Tottenham Hotspur pada medio 2014 hingga 2019 silam.
Bisa dibilang langkah yang dilakukan Chelsea akan menjadi ruang terbuka untuk Spurs agar merekrut Nagelsmann akhir musim ini. Seperti yang diketahui, The Lilywhites juga tengah mencari pelatih anyar di sisa musim ini setelah mendepak Antonio Conte pada Maret lalu.
Nama Julian Nagelsmann ikut masuk dalam bursa pencalonan manajer baru Tottenham Hotspur untuk musim depan dan diskusi masih terus berlanjut hingga saat ini.