FIFA resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya digelar pada Mei-Juni 2023 mendatang. Salah satu media Israel menyebut Gubernur Bali menjadi awal terjadinya polemik gelaran olahraga dunia tersebut.
Timnas Indonesia U-20 terpaksa harus mengubur mimpinya untuk bisa tampil di ajang Piala Dunia 2023, usai menerima kabar bahwa FIFA telah mencoret status tuan rumah dan keikutsertaan ajang tersebut pada Rabu, (29/3) malam WIB.
Enam stadion yang telah dilakukan inspeksi dan sterilisasi, termasuk Bali juga terpaksa gagal begitu saja sebagai venue pertandingan ajang ini.
Salah satu media Israel, israelnationalnews menyebut bahwa awal keraguan FIFA untuk melanjutkan ajang Piala Dunia ini lantaran Gubernur Bali, Wayan Koster menyerukan penolakan Timnas Israel hadir dalam keikutsertaan di ajang ini.
"Keraguan muncul pada acara pengundian, ketika Gubernur Bali, Wayan Koster, menyerukan larangan Israel bermain di sana karena dukungan diplomatik Indonesia untuk perjuangan Arab Palestina," tulis media tersebut pada 30 Maret 2023.
FIFA sendiri juga telah merilis kabar pencopotan status tuan rumah Indonesia melalui laman resminya. Meski tidak merinci penyebab gagalnya gelaran Piala Dunia ini, mereka secara terang-terangan mereka hanya menyebut 'situasi saat ini' menjadi akar masalahnya.
Sampai saat ini belum diketahui negara mana yang dinyatakan siap sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Dalam keterangan FIFA, mereka akan segera mengumumkan tuan rumah baru sesegera mungkin tanpa ada perubahan jadwal sedari awal.
Argentina kabarnya menjadi salah satu negara paling favorit untuk menggelar ajang ini, diantara sederet negara maju lainnya.
Jika ditarik mundur ke belakang, beberapa keraguan gelaran Piala Dunia U-20 ini juga sudah mulai terekspos. Selain seruan Gubernur Bali, ada juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan beberapa aliansi masyarakat yang menolak hadirnya Israel di Indonesia.