Lihat ke Halaman Asli

Tri Ahmad Sahrudin

Ngalah, Ngalih, lan Ngamuk

Projek Kewarganegaraan Bidang Pendidikan di LKSA Panti Asuhan dan Du'afa Nurul Syamsi

Diperbarui: 11 Mei 2022   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Pembelajaran Tentang Integrasi Nasional Sebagai Penangkal Sikap Ghuluw Dalam Masyarakat (Dokpri)

Bungkal,Ponorogo-2022

Projek kewarganegaraan dipahami sebagai mini program pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa/i baik secara individu maupun kelompok dengan tujuan mengaktualisasikan materi perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dan terlibat dalam upaya penyelesaian permasalahan kewarganegaraan dimasyarakat.

Program ini dapat memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik dengan asas murah,mudah, namun berkualitas yang harus dijunjung tinggi dalam intruksi dan pembimbingan kegiatan mengajar. Lokasi dari projek pengabdian masyarkat dibidang pendidikan ini bertempat di LKSA Panti Asuhan Yatim Piatu Dan Du'afa Nurus Syamsi,Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo.

Pelaksanaan projek mengajar baik mengajar terbimbing maupun mandiri ada beberapa faktor pendukung yang dapat memperlancar proses belajar antara lain faktor pendukung yang berasal dari pengajar, anak-anak di panti asuhan dan pengurus.

Gambar 2. Pembentukan Kelompok Diskusi dan Pendampingan Proses Mengajar (Dokpri)

Kegiatan mengajar dikelas agar memberikan suasana yang mengasikan dan anak-anak dapat menerima materi yang diberoleh disini pengajar memberikan keleluasaan diskusi melalui kelompok kecil untuk kemauan dan kesungguhan anak dalam mengikuti pelajaran. Peran pengajar disini memberikan pertanyaan dan nama kelompok sesuai dengan materi yang diberikan. Pengajar juga memberikan kebebasan berekspresi melalui media gambar.

Gambar 3. Proses Berekspresi Melalui Media Gambar (Dokpri)

Projek pengabdian masyarakat yang berkonsep kewarganegaraan bidang pendidikan dengan kegiatan mengajar anak panti asuhan di LKSA Panti Asuhan Yatim Piatu dan Du'afa Nurus Syamsi menjadikan para anak-anak menmiliki wawasan yang luas dibidang pendidikan formal agar nantinya bisa menjadikan mereka menjadi generasi penerus yang berilmu dan berpengetahuan luas baik di pendidikan maupun teknologi walaupun materi yang diberikan masih dasar. Hal utama untuk mewujudkan efektifitas lingkungan pendidikan yang nyaman maka pendekatan keagamaan ,moral, sosial, dan etika juga diselipkan sekaligus dilaksnakan dengan lembaga yakni baik anak dan pengurusnya.

Gambar 4. Foto Bersama Setelah Kegiatan Mengajar (Dokpri)

Pengabdian masyarakat dengan melakukan kegiatan mengajar anak panti asuhan diharapkan setelah adanya projek ini lebih dikembangkan lagi agar nantinya tidak hanya lembaga pendidikan formal saja yang mendapatkan pelajaran PKN dan juga edukasi teknologi namun juga dipendidikan nonformal juga bisa di setarakan sesuai dengan kemampuan sekaligus kebutuhan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline