Lihat ke Halaman Asli

TresnaNadia

Mahasiswa

Demokrasi Terhubung: Partisipasi Politik, Media Massa dan Hubungan Internasional

Diperbarui: 14 Januari 2024   22:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Partisipasi politik, media massa, dan hubungan internasional membentuk alur dinamis dalam naratif politik global. Suara warga negara menjadi pilar utama dalam demokrasi, tetapi media massa mengukir makna dan memengaruhi persepsi melalui pemberitaan dan analisisnya. Di tengah kompleksitas global, hubungan internasional menjadi panggung di mana keputusan satu negara dapat menciptakan gelombang yang merambat ke seluruh dunia.

Oleh karena itu, mari kita kaji bersama terkait partisipasi politik, peran media massa dan hubungan internasional Indonesia.


1. Partisipasi Politik
Di tengah sorotan panggung politik, setiap warga negara menjadi protagonis yang membentuk narasi demokrasi. Dalam kerumunan suara dan pandangan beragam, partisipasi politik melibatkan kita dalam sebuah perjalanan melintasi jalan raya pemikiran kolektif. Dari pertukaran ide di meja makan hingga orasi yang memecah kesunyian kota, partisipasi politik membangkitkan semangat warga untuk merajut benang keterlibatan dalam kemajuan bangsa.

Para ahli mengidentifikasi berbagai bentuk partisipasi warga negara dalam politik di Indonesia. Beberapa bentuk partisipasi tersebut melibatkan keterlibatan langsung dalam proses politik, sedangkan yang lain bersifat tidak langsung. 

Berikut beberapa bentuk partisipasi menurut para ahli:
a.Partisipasi Pemilihan Umum
Para ahli seperti Sidney Verba dan Norman H. Nie mengakui pemilihan umum sebagai bentuk utama partisipasi konvensional, di mana warga negara aktif memilih pemimpin dan perwakilan mereka.

b.Partisipasi Organisasi Kemasyarakatan
Keterlibatan dalam organisasi kemasyarakatan, seperti kelompok advokasi atau LSM, merupakan bentuk partisipasi yang diakui oleh banyak ahli, termasuk Robert D. Putnam dengan konsep "kapital sosial".

c.Partisipasi Politik Non-Konvensional
Termasuk protes, demonstrasi, atau tindakan-tindakan politik di luar jalur formal. Ini dapat mencakup aksi massa, mogok, atau kampanye publik yang tidak terikat pada aturan politik konvensional.

d.Partisipasi Online
Dengan perkembangan teknologi, partisipasi warga negara melalui media sosial dan platform online menjadi semakin penting. Ahli seperti W. Lance Bennett menyoroti peran internet dalam memfasilitasi partisipasi politik.

e.Partisipasi Kewarganegaraan
Ahli politik seperti Marshall Ganz mengemukakan konsep "partisipasi kewarganegaraan," yang menekankan pada keterlibatan warga negara dalam mendukung dan membangun komunitas mereka.

2. Interaksi Media Massa
Media massa bertindak sebagai pemandu dalam peta politik, menciptakan kanvas opini publik dan meretas jalan bagi ide-ide yang memengaruhi arah kebijakan. Saat layar televisi menggambarkan peristiwa politik, dan headline berbicara dengan kata-kata tajam, warga negara menjadi pahlawan dalam membaca dan mengartikan pesan yang tersembunyi di balik berita dan opini.

Menurut Effendy Gozali, seorang pakar komunikasi politik Indonesia, massa media memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan mendukung proses demokratisasi. Namun, dia juga mencatat risiko polarisasi dan sensasionalisme dalam liputan media.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline