Lihat ke Halaman Asli

Tresna Alviani

Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

Cahaya di Tengah Kegelapan: Kisah Semangat Perjuangan Rakyat Palestina Melawan Kependudukan Israel

Diperbarui: 5 November 2023   10:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest

Dalam gelapnya malam, cahaya dari bintang-bintang adalah satu-satunya teman bagi mereka yang terjebak dalam ketidakpastian. Di kota kecil Beit Sahour, empat sahabat -- Yusuf, Layla, Samir, dan Nour -- duduk bersama di atap rumah mereka.

Yusuf, yang memiliki wajah penuh semangat, berkata, "Kita tidak bisa terus membiarkan Israel mengendalikan tanah kita. Kami harus melawan."

Layla, gadis yang cerdas, menjawab, "Tapi bagaimana kita bisa melawan kekuatan militer yang begitu besar?"

Samir, yang berbicara dengan tenang, menambahkan, "Kita harus mencari cara. Kami tidak boleh menyerah."

Nour, yang memiliki keinginan yang kuat untuk membebaskan tanahnya, berkata, "Kita bisa mulai dengan memberdayakan komunitas kita. Pendidikan adalah kunci."

Mereka membentuk kelompok kecil yang bertujuan untuk memperkuat masyarakat mereka melalui pendidikan dan solidaritas. Mereka memutuskan untuk memulai sebuah sekolah bawah tanah di Beit Sahour, di mana anak-anak dapat belajar tanpa gangguan dari tentara Israel.

Dialog dalam kelompok mereka berlangsung:

Yusuf: "Kami butuh dana untuk mendirikan sekolah ini. Kita harus mencari dukungan."

Layla: "Saya mendengar tentang organisasi nirlaba yang dapat membantu. Mereka mungkin bersedia mendukung pendidikan di sini."

Samir: "Kami juga perlu mengajak para guru dan sukarelawan yang mau mendukung pendidikan di sekolah bawah tanah ini."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline