Ikatan Guru Indonesia Kota Cimahi pada hari kamis 13 Oktober 2022 menyelenggarakan webinar series mengangkat topik nonton dan diskusi video merdeka belajar. Pada webinar ini Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cimahi Hardjono, S.Pd., M.M menyampaikan sambutannya sekaligus membuka rangkaian webinar series terkait Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.
Kadisdik juga menyampaikan bahwa pemaknaan implementasi kurikulum merdeka belajar sebagai bagian dari digitalisasi dunia pendidikan, dimana pada awal perkembangannya pemerintah membuat sebuah aplikasi jaringan data nasional yang berkembang menjadi dapodik hari ini, yang terintegrasi dengan berbagai sistem dalam rangka pengembangan kurikulum.
Kadisdik juga menyebutkan bahwa beliau mendukung secara maksimal pelaksanaan kurikulum merdeka di Kota Cimahi. Menurutnya sistem pendidikan harus mampu menyembuhkan tiga dosa pendidikan diantaranya bullying, kekerasan seksual dan intoleransi yang dapat mengakibatkan trauma pada seseorang.
Kadisdik juga mengapresiasi guru-guru ditingkat SD dan SMP yang sudah memahami platform merdeka mengajar, dimana untuk raport mutu pendidikan Kota Cimahi untuk literasi dan numerasi pada tingkatan SD dan SMP memduduki posisi rangking 1 di Jawa Barat.
Menyoroti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk poin pendidikan, kadisdik menyampaikan bahwa pendidikan yang berkualiatas menjamin pendidikan yang inklusif, merata, dan memberikan kesempatan utk pendidikan sepanjang hayat.
Inklusif disini dimaknai bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah dimana saja, oleh karena itu diatur sesuai dengan zona wilayahnya.
Agar semua orang punya kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing di sekolah-sekolah terbaik yang berada disekitar wilayah tempat tinggal calon peserta didik.
Lalu Kadisdik juga mengatakan setiap orang punya potensi yang beda-beda sehingga pembelajaran dikelas sudah seharusnya dilakukan secara diferensiasi, dengan assesmen diagnostik. Sehingga dalam kurikulum merdeka assesmen tidak lagi dilakukan hanya berdasarkan tes tertulis saja. Tapi disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Karena pada dasarnya semua anak memiliki kecerdasan yang berbeda antara satu sama lain.
Kegiatan webinar nonton dan diskusi video merdeka belajar kali ini disampaikan oleh narasumber Tresi Tiara Intania Fatimah, S.E., M.Pd sebagai Ketua Ikatan Guru Indonesia Kota Cimahi. Dipandu oleh host Latifah Pujiastuti, S.Pd dan dihadiri oleh guru-guru mulai dari tingkatan PAUD, TK, SD, SMP dan SMA/SMK. Dalam video yang ditayangkan Najeela Shihab sebagai Pendiri Kampus Guru Cikal dan Inisiator Komunitas Guru belajar memaparkan bahwa guru sering terjebak pada tugas-tugas administratif, sehingga pada saat memberikan pembelajaran sering tidak berdampak pada peserta didik. Kemudian kolaborasi antar guru juga belum maksimal.
Menurutnya dunia anak di Indonesia itu hanya sebatas ruang kelasnya, Sehingga impian anak-anak sering terbatas hanya pada tingginya tangan untuk menjawab pertanyaan guru saja.