Lihat ke Halaman Asli

Tresa adisty

Mahasiswa

Perkembangan Objek Wisata dan Memudarnya Budaya Adat Kawasan Seribu Rumah Gadang Solok Selatan

Diperbarui: 24 April 2024   12:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://www.padanginfo.com/2018/03/pesona-nagari-saribu-rumah-gadang.html

Opini

Seribu Rumah Gadang adalah salah satu objek wisata budaya di Nagari Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Indonesia. Kawasan Seribu Rumah Gadang yang berlokasi di Nagari Koto Baru, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, berjarak kurang lebih 150 kilometer dari Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, dengan menempuh perjalanan kurang lebih empat jam.

Salah satu objek wisata yang berada di Solok Selatan ini bernama Kawasan Seribu Rumah Gadang Alam Surambi Sungai Pagu, kenapa bisa dinamakan seperti itu karena kawasan ini terletak di Kecamatan Sungai Pagu. Alam Surambi Sungai Pagu ini sendiri dulunya adalah sebuah daerah atau wilayah adat yang berada di Solok Selatan.

Pertama sekali pemberian nama Kawasan ini saat Meutia Farida Hatta Swasono, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang pada saat itu, berkunjung ke Solok Selatan pada tahun 2008. Ia memberikan julukan Solok Selatan sebagai Nagari Seribu Rumah Gadang karena masih banyaknya rumah gadang yang ada di sana. Kawasan ini merupakan bukti nyata dari adanya perkampungan masyarakat Minangkabau pada masa lalu di Solok Selatan tepatnya di daerah sekitaran Sungai Pagu. Akan tetapi, pada faktanya jumlah rumah gadang yang terletak dikawasan sungai pagu ini tidak mencapai angka seribu.

Pada tahun 2013 hingga 2014 pemerintah telah berusaha untuk mengembangkan wisata ini. Pada tahun 2017 juga Kawasan Saribu Rumah Gadang pernah dinobatkan sebagai Kampung Adat Terpopuler dalam Anugerah Pesona Indonesia (API).

Namun belakangan ini Kawasan seribu Rumah Gadang yang terlekak di Sungai Pagu, Kabupaten Solok selatan sangat jarang terekspos dan dibicarakan, selain itu juga memudarnya budaya adat disini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline