Perubahan merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan manusia. Hampir mencakupi semua hal termasuk dalam lingkungan, teknologi, maupun kebutuhan masyarakat. Perubahan tersebut juga tidak kalah cepat dengan kemajuan zaman yang semakin pesat. Oleh karena itu, kepemimpinan yang mampu mengikuti dan mengelola perubahan menjadi sangat penting, terutama dalam sektor pelayanan publik. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang dapat mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Dalam era perubahan yang terus berkembang, kepemimpinan yang kuat dan berintegritas menjadi sangat penting, terutama dalam sektor pelayanan publik yang berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam era perubahan seperti saat ini, kepemimpinan juga harus mampu beradaptasi dengan cepat dan mengelola segala tantangan yang muncul. Salah satu faktor penting dalam kepemimpinan adalah nilai-nilai bela negara. Pada saat ini, Indonesia sedang mengalami perubahan yang signifikan di berbagai bidang, baik politik, ekonomi, maupun sosial. Perubahan ini mengharuskan kita untuk memiliki kepemimpinan yang mampu menghadapi tantangan dan mendorong kemajuan bangsa. Namun, kepemimpinan yang efektif tidak hanya mengandalkan pada kualitas individu saja, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai bela negara yang harus diimplementasikan dalam setiap keputusan dan tindakan.
Nilai-nilai bela negara merupakan prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi oleh setiap individu sebagai bentuk pengabdian kepada negara. Nilai-nilai ini meliputi cinta tanah air, tanggung jawab, disiplin, integritas, dan persatuan. Dalam sektor pelayanan publik, nilai-nilai bela negara ini sangat penting untuk diimplementasikan, terutama dalam menghadapi perubahan yang terus terjadi. Salah satu nilai bela negara yang harus diterapkan adalah integritas. Seorang pemimpin harus memiliki integritas yang kuat dalam menjalankan tugasnya. Integritas yang dimaksud tidak hanya terkait dengan kejujuran, tetapi juga komitmen untuk bekerja keras dan bertanggung jawab dalam mengelola pelayanan publik. Dengan integritas yang baik, seorang pemimpin akan menjadi teladan bagi bawahannya dan mampu membangun kepercayaan masyarakat.
Selain itu, pemimpin juga harus memiliki kepemimpinan yang inklusif dan adil. Sebagai pemimpin, ia harus mampu memperhatikan kepentingan seluruh lapisan masyarakat dan tidak memihak pada satu pihak saja. Kepemimpinan yang inklusif dan adil akan menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat, sehingga proses perubahan dapat berjalan lebih lancar. Tidak hanya itu, nilai bela negara yang juga penting untuk diterapkan dalam kepemimpinan adalah patriotisme. Seorang pemimpin harus memiliki rasa cinta dan tanggung jawab yang tinggi terhadap bangsanya. Hal ini dapat tercermin dalam tindakan nyata untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, serta menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Terakhir namun tidak kalah penting, seorang pemimpin harus memiliki sikap yang rendah hati dan berintegritas tinggi. Sikap rendah hati merupakan salah satu ciri kepemimpinan yang kuat dan mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab yang diemban. Dengan sikap ini, seorang pemimpin tidak akan mengambil keputusan semata-mata untuk kepentingan pribadi, tetapi akan mempertimbangkan kepentingan bersama.
Dengan mengimplementasikan nilai-nilai bela negara dalam kepemimpinan, sektor pelayanan publik dapat berjalan dengan lebih baik. Pemimpin yang memiliki nilai-nilai ini akan mampu mengelola perubahan dengan bijak dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Selain itu, nilai-nilai bela negara juga dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis.
Dalam konteks sektor pelayanan publik, kepemimpinan yang baik dan menerapkan nilai-nilai bela negara akan berdampak positif pada peningkatan kualitas layanan publik. Hal ini akan memberikan dampak besar bagi masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Sebagai warga negara yang baik, kita juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan memilih pemimpin yang memiliki kualitas dan menerapkan nilai-nilai bela negara. Selain itu, kita juga dapat berperan aktif dalam memberikan masukan dan mengawasi kinerja pemerintah dalam mengelola sektor pelayanan publik.
Ignasius Jonan atau yang lebih dikenal dengan sapaan Jonan, adalah seorang pemimpin direktur di PT KAI. Saat pertama kali menjabat, banyak yang meragukan kemampuannya sebagai pemimpin di PT KAI karena latar belakangnya sebagai seorang akuntan dan tidak terkait dengan dunia transportasi, terutama perkeretaapian. Sebelum Jonan menjadi direktur PT KAI, anggaran perusahaan tersebut dikabarkan tidak terkendali. Namun, setelah Jonan memimpin PT KAI, anggaran yang digunakan menjadi lebih terstruktur karena dia melakukan banyak perubahan pada sistem perusahaan. Perubahan yang dijalankan mengubah citra kurang baik PT KAI menjadi lebih baik melalui langkah-langkah perbaikan menyeluruh dan mendasar. Gaya kepemimpinan Jonan saat memimpin PT KAI dianggap sebagai gaya kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional ini bertujuan untuk mengubah budaya dan strategi organisasi menjadi lebih sehat serta membangun hubungan yang baik dengan lingkungan. Sampai saat ini hasil kepimpinan Jonan masih terasa seperti infrastruktur perkereta apian, sistem tiketing, hingga efektifitas jadwal kereta.