MOROWALI, 13 Mei 2021 - Konflik Palestina dan Israel adalah konflik yang berkepanjangan, sumbernya adalah pencaplokan wilayah oleh Israel.
Israel masuk ke Palestina sebagai tamu, setelah kurun puluhan tahun berhasrat menjadi tuan tanah di Palestina.
Dalam panjangnya konflik, merebut tanah (wilayah), memenangkan perundingan di tingkatan PBB, mendapatkan sokongan politik dan pembiaran oleh negara-negara Adi daya, Israel semakin menunjukkan egonya menganeksasi Palestina.
Belajar dari konflik ini, Indonesia bukan tidak mungkin surut dari aneksasi negara-negara adidaya. Indonesia bisa saja menjadi Palestina di masa mendatang jika kita tidak berhati-hati. Dengan pola yang berbeda namun bermuara yang sama yaitu penguasaan faktor-faktor produksi. Indonesia kini dalam pusaran konflik perebutan sumber daya alam.
Akhir-akhir ini kita melihat semakin tidak berdayanya negara kita. Dimulai dengan kampanye covid-19, pengangguran terbuka lebar, kemiskinan semakin menganga, kesenjangan semakin parah dan dalam, hutang negara terus menggali lubangnya, tergerusnya nilai-nilai solidaritas dan gotong royong, kedaulatan pangan semakin menemui jalan buntu. Ditambah lagi kondisi ketahanan dan keamanan negara kita yang terus dirong-rong dari internal maupun eksternal. Kondisi ini patut menjadi kewaspadaan kita semua.
Berhati-hatilah kawan, para tamu sedang menguasai tanah kita, bukan tidak mungkin suatu saat mereka akan menjadi tuan atas tanah yang kita pinjamkan. Bahaya itu semakin dekat, wahai kawan solid dan bersatulah. Jika tidak kita hanya akan menjadi budak dan terusir dari bumi Nusantara yang kaya raya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H