Ditulis oleh Yusuf Jamal
Pegiat Pendidikan Gratis Sulteng
Tubuh basah kuyup bukan akibat air jujan yang mengguyur, melainkan keringat yang membasahi seluruh tubuh akibat berdiri di aspal di bawah terik matahari yang begitu panas, berteriak dengan lantang dan gagah berani, tanpa rasa takut berjuang melawan ketidakadilan karena masih banyak orang miskin yang tidak bisa memperoleh pendidikan. Itulah yang sering kita rasakan kalah berjuang di jalanan, meneriakkan protes terhadap pemerintah yang tak kunjung memberikan pendidikan gratis bagi semua.
Pendidikan adalah hal paling penting untuk kemajuan suatu daerah karena dengan meningkatkan kualitas SDM akan tercipta pemuda yang inovatif dan solutif terhadap permasalahan yang dihadapi daerah tersebut. Sebagaimana tertuang dalam amanat UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan Bangsa kemudian diatur dalam Pasal 31 UUD 1945 yang mengatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat dan mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Yang jadi pertanyaan adalah apakah orang miskin masih bisa mendapatkan pendidikan ?
Kalimat Itu sering kita dengar ditelinga kita, menjadi keluh dan kesah masyarakat yang miskin karena mahalnya biaya pendidikan. kemudian ini, menjadi dorongan semangat perjuangankan mahasiswa hingga saat ini, bagaimana pendidikan bisa dirasakan oleh seluruh kalangan baik yang kaya maupun yang miskin, baik itu anak buruh, anak petani, anak nelayan, anak pengayuh becak, anak yatimpiatu, anak bangsawan, dan lain-lain. Semua Mempunyai hak yang sama dalam memperoleh dan mendapatkan Pendidikan secara gratis.
Maka dari itu dibutukan pemimpin yang punya ide, gagasan dan Solusi terhadap permasalahan pendidikan saat ini. Khususnya masyarakat sulteng merindukan sosok pemimpin seperti itu. Pemimpin yang berani tampil di depan dan mengambil resiko demi terwujudnya pendidikan secara gratis.
Kemudian ide, gagasan dan solusi seperti ini bukan hanya menjadi janji manis semata, bukan sebagai pemanis bibir saja dan bukan juga sebagai surga telinga bagi masyarakat agar mendapat dukungan demi kepentingan Kursi singgasana, melainkan pemimpin yang mempunyai pengalaman dan konsistensi dalam mewujudkan Pendidikan Gratis.
Jelas Bahwa Harapan Baru Sulteng, Bapak Anwar Hafid dan Sigit Purnomo Said membawa ide, gagasan dan solusi terhadap masalah pendidikan di Sulawesi Tengah Khususnya. Dengan program unggulan Harapan Baru Sulteng, yaitu PENDIDIKAN GRATIS, dengan tujuan agar pendidikan dapat diakses dan dinikmati oleh seluruh masyarakat di Sulawesi tengah, sehingga pendidikan bukan lagi bicara soal yang mampu secara finansial melainkan pendidikan adalah hak untuk seluruh masyarakat sulteng.
Dengan pengalaman yang dimiliki bapak Anwar Hafid selama memimpin morowali 2 periode yaitu dengan menerapkan pendidikan secara gratis di seluruh Morowali dari SD Sampai SMA dan kemudian memberikan Bantuan pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu dan mahasiwa berprestasi di bidang akademik dan beasiswa ini berlaku untuk seluruh mahasiswa Morowali.
Secara pribadi, Saya berterima kasih sebesar-besarnya Kepada Bapak Anwar Hafid, karena telah menjadi salah satu penerima beasiswa tersebut yaitu kategori mahasiswa kurang mampu. Sekalipun sekarang bantuan pendidikan itu tidak ada lagi dikarenakan Morowali telah berganti Bupati dan kami sangat merindukan program Pendidikan Gratis dan bantuan bagi mahasiswa tersebut ada kembali.
Insya Allah, saya yakin dengan segudang pengalaman, Harapan Baru Sulteng, Bapak Anwar Hafid Dan Sigit Purnomo Said mampu menerapkan pendidikan gratis secara menyuluruh di Sulawesi Tengah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI