Lihat ke Halaman Asli

Status, Salib & Simbol Lainnya

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Rabu 21/7 (10:09 am)

Beberapa malam lalu dalam sesi chat, Satine tiba2 bertanya, "Menurut cici, penting ngga sih mengumumkan status single or berpasangan di FB or jaringan sosial lainnya?"

Huaa.. what a question, ahahaha.. well, menurut gua sih antara penting ngga penting, karena status, seperti juga halnya cincin dllsb itu sifatnya hanya sebagai simbol aja sementara kalo emang mo selingkuh ma selingkuh aja, ahahaha..

Well.. sama seperti ketika Michelle dulu mengatakan pada gua soal salib, "Gua ngga butuh pakai atribut salib untuk menyatakan bahwa diri gua Kristen."

Hmm.. bener sih.

Mari pertama membahas soal status duluu..

Menurut gua status itu penting, emang sih status itu sendiri ngga menjamin kelanggengan sebuah hubungan karena yang lebih penting itu adalah komitmen and ikatan di antara dua hati, tapi status itu ibarat pagar yang membatasi ruang mana yang masih boleh dimasuki oleh publik, mana yang terlarang.

Bukan berarti once we're no longer available, we've become one's property juga sih cause we couldn't own someone but.. selain memberikan batas bagi orang lain, kalo buat gua pribadi itu lebih sebagai pagar and reminder buat diri gua sendiri.

Dengan "status" yang gua sandang itu (mari kita anggap "status" yang dimaksud dalam contoh ini adalah sebagai istri), gua harus lebih bisa membatasi diri dan ngga bisa tetap seenak jidat bertingkah seolah masih singel melajang tanpa ada ikatan apapun dengan pihak lain.

Dengan status yang jelas juga setidaknya bisa menyortir mana yang punya niatan baik, mana yang ngga, karena maksud gua gini lhoo.. kalo misalkan elo udah masang status kalo elo tuh udah nikah lalu datanglah seorang pria menyelonong masuk ke jaringan sosial elo and flirting sana sini, nah nahh.. bukankah itu pertandaa.. bahwa elo harus menjauhinya?!

Atau semisal elo telah menikah dan suami elo buka akun di jaringan sosial tapi pas elo cek akun miliknya, dia mencantumkan status masih singel, tidakkah elo bertanya2, kenapa dia ngga mau mengakui statusnya yang udah ngga lagi lajang? Apa yang sebenarnya dia inginkan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline