Lihat ke Halaman Asli

Into The Wild

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Gambar diambil dari : http://www.wallpaperweb.org/wallpaper/Movies/1024x768/IntotheWild216158_1024_768.jpg

Topic starter : Minggu, 13 Juni 2010 (5:13 pm)

Baru kelar nonton dvd "Into The Wild" yang dibuat berdasarkan kisah nyata mengenai seorang pria muda yang membuang semua miliknya untuk hidup di alam liar, sendirian.. hanya sendirian, tanpa ditemani siapapun. Alaska, menjadi tempat tujuannya dan dalam perjalanan menuju ke sana, Chris bertemu dengan berbagai macam teman baru yang menawarkan banyak kisah dan pelajaran tentang kehidupan. Christopher Johnson Mccandles. Itu nama lengkapnya. Tapi dalam perjalanan sesudah ia meninggalkan keluarganya dan semua miliknya dan bertualang hanya berbekal backpack yang dibawa di punggungnya, Chris menggunakan nama Alexander Supertramp sebagai nama barunya. Menumpang pada kendaraan yang lalu lalang udah jadi santapannya, pernah Chris naik kereta api sebagai penumpang gelap, sekali ia berhasil lolos tapi nasib sial kemudian menimpanya ketika ketauan petugas kereta api dan dengan kasarnya ia ditarik turun dari dalam kereta dan dipukuli hingga lehernya berdarah. Menggunakan kayak menyusuri sungai hingga sampai ke Mexico pun pernah dilakukannya. Menurut penuturan adiknya, sejak kecil dulu Chris memang telah mempunyai jiwa petualang karena pernah pas masih kecil, sekitar umur 6 tahun, pada jam 3 pagi Chris berjalan2 6 blok dari rumahnya dan berakhir di dapur seorang tetangga, ntah bagaimana caranya masuk. Namun adalah orangtuanya yang menyebabkan Chris yang baru lulus dari college memutuskan untuk pergi dari rumah dan menyumbangkan sisa uang miliknya ke lembaga amal dan membakar sisa uang miliknya dan memulai hidup penniless. Besar di lingkungan keluarga yang sering ribut dan cekcok serta rahasia "kelam" mengenai orangtuanya yang baru diketahuinya setelah ia beranjak dewasa membuatnya teramat muak akan kehidupan yang selama ini dijalaninya, kehidupan yang menurutnya berlandaskan sebuah kebohongan. Chris memutuskan pergi dan membuang identitasnya sehingga pencarian jejaknya pun menemukan jalan buntu sehingga dalam 2 tahun perjalanannya, orangtuanya tidak berhasil mengetahui di mana dirinya berada. Bahkan tidak sekalipun Chris menghubungi adik perempuannya yang merupakan satu2nya anggota keluarga yang paling dipercayainya. Suatu hari setelah sekian lama hidup menyendiri di alam liar Alaska, akhirnya dalam diri Chris tumbuh keinginan untuk kembali ke kehidupannya sebelumnya, untuk bertemu kembali dengan orangtua dan adiknya. Namun sayang, niatannya itu terhalang karena arus sungai yang harus disebranginya terlalu deras dan Chris hampir saja terhanyut kalo ngga sempat menyelamatkan diri melalui batang pohon yang tumbuh di pinggir aliran sungai. Chris pun kembali ke minibus yang selama ini ditinggalinya. Kondisi tetap belum memungkinkan baginya untuk kembali dan karena hewan2 liar yang biasanya dijadikan santapan makanan baginya pada menghilang, mulailah Chris beralih ke tumbuh2an liar dengan mengandalkan panduan dari buku "Edible Plants". Sayangnyaa.. Chris salah mengidentifikasi tanaman yang dimakannya, karena yang dipikirnya bisa dimakan ternyata adalah tanaman beracun yang sama sekali ngga dianjurkan untuk dimakan karena at worst case bisa menyebabkan kematian! Ironis memang karena Chris ditemukan meninggal 2 minggu setelah kematiannya, tanpa sempat kembali ke keluarganya sejak ia meninggalkan rumah sekian tahun silam, hikss.. Sebenarnya ini film yang menarik untuk disimak karena menyangkut beberapa poin, di antaranyaa.. Pertamaa.. hubungan antara orangtua dan anak. Udah bukan rahasia lagi kalo umumnya anak yang bermasalah itu, maka kalo ditarik ujung pangkalnya, biasanya masalahnya itu bersumber dari hubungannya yang ngga harmonis dengan orangtuanya! Karenanya sang anak berlari dan orangtuanya dan menenggelamkan diri pada hal2 lain yang dipikirnya bisa membuatnya bahagia. Bukan berarti dalam pencarian dan pelariannya itu mereka ngga bisa menemukan kebahagiaan, tapi umumnya lebih banyak yang terjerumus dalam hal2 negatif yang akhirnya menjerat dan menghancurkan hidup mereka! Keduaa.. money isn't everything! Bagi yang belum mempunyai banyak uang merasa bahwa uang akan menyelesaikan sebagian besar masalah mereka dan membuat mereka akhirnya berbahagia dengan diri dan hidup mereka. Sementara mereka yang telah mempunyai banyak uang hanya bisa membenarkan bahwa betapapun uang memang memudahkan dalam banyak hal, namun emang benar bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Karena jika banyak uang = bahagia, maka logisnya orang2 kaya ngga pada mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri donks? Tapi pada kenyataannya banyak juga tuh mereka yang kaya secara materi tapi berakhir dengan menghabisi nyawa mereka sendiri. And jangan gua dulu masih rajin nongkrongin "Oprah", kadang suka diangkat cerita mengenai mereka yang 'sukses' dengan karier ok and materi berlimpah, pada akhirnya banyak yang meninggalkan semuanya untuk mengikuti panggilan hati mereka di luar keglamoran yang selama ini mereka nikmati. Having less sometimes makes you appreciates life even more. Ada beberapa dialog dalam film ini yang mo gua bagi karena berkesan buat gua.. "Some people feel like they don't deserve love.. they walk away quietly into empty spaces trying to close the gaps to the past." "The fragility of crystal is not a weakness but a fineness. My parents understood that a fine crystal glass had to be cared for or it may be shattered. But when it came to my brother, they didn't seem to know or care that their course of secret action brought the kind of devastation that could cut them."

"If we admit that human life can be ruled by reasons, the possibility of life is destroyed."

"My days were more exciting when I was penniless." "Why act now? Why not wait? The answer is simple. The world waits no longer." "But you're wrong if you think that the joy of life comes principally from human relationships. God's placed it all around us. It's in everything. It's in anything we can experience. People just need to change the way they look at those things." "Happiness only real when shared." That's all for tonight. See you di film2 lainnya. Daahh.. Topic ended : Minggu, 13 Juni 2010 (6:19 pm) -Indah- the soul traveller

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline