Lihat ke Halaman Asli

Teacher's Rainbow Trail

Diperbarui: 28 Juni 2023   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bab 2. Menjemput takdir

Suasana pagi yang cerah, Abah Mansyur mengenakan kemeja yang berbeda dari biasanya, sudah selesai sarapan dengan nasi goreng bikinan Emih. Alif sudah siap  dengan sepeda ontel satu-satunya milik Abah. Undangan dari sekolah mengharuskan Abah Mansyur untuk cuti, tidak membuka bengkel revarasi jam. Keduanya segera berangkat menuju sekolah, dengan ngontel sepeda jengki made in RRC.

Di sepanjang perjalanan, Alif tidak banyak bicara. Dalam benaknya terbayang rasa takut, kalau tidak lulus sekolah. Bagaimana perasaan abah nanti, menerima hasil laporan yang menegecewakan, kemudian Alif berusaha menepis perasaan yang berkecamuk di dalam pikirannya.

 “Abah maafkan Alif, ya Abah! Alif takut kalau nanti hasilnya mengecewakan Abah.” katanya, memulai memberanikan diri membuka pembicaraan.

“Sudahlah jangan terlalu dipikirkan Alif, Allah sudah mengatur semuanya, mau kita lulus atau tidak itu sudah digariskan oleh Allah,” kata Abah, dengan yakinnya terhadap apa yang akan dihadapinya nanti.

Alif dan Abah Mansyur sudah masuk ke depan pintu gerbang SMAN 1 Cilegok. Setelah memarkir sepeda ontel, Alif menggandeng Abah menuju ruang kelas tiga A-1. Sudah banyak orang tua siswa yang sudah hadir dan berkumpul di ruang kelas itu. Abah duduk di depan, berhadapan dengan wali kelas, yaitu Bapak Drs. Sumarso.

Sudah lama menunggu kabar yang dibawa oleh Abah, berkaitan dengan kelulusannya. Abah pun keluar dari ruang kelas, dengan wajah sumringah sambil menengok ke kanan dan ke kiri mencari seseorang. Dari kejauhan terlihat Abah sedang mencarinya, segera Alif pun berlari sambil teriak, “Abaaah!, Alif disini!” teriak Alif, bersegera menuju Abah.

“Bagaimana hasilnya, Abah?”

“Alif lulus atau tidak?”   tanya Alif, tidak sabar lagi ingin mendengar hasilnya.

“Alhamdulillah kamu lulus anakku, lulus!” jawab Abah.

 “Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah,” kata Alif dalam hati, kemudian sujud syukur mendengar dirinya lulus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline