Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN-TI IPB Mengikuti Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon di Lahan Kritis bersama Dishut Jabar

Diperbarui: 8 Juli 2023   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Mangrove merupakan vegetasi pantai tropis dan sub-tropis yang hidup di daerah oleh pasang surut dengan kemampuan adaptasi pada kondisi yang ekstrim seperti lingkungan yang selalu tergenang, kadar garam tinggi, dan kondisi tanah yang tidak stabil. Dengan kondisi demikian, mangrove mengembangkan berbagai mekanisme adaptasi seperti jaringan aktif yang dapat mengeluarkan garam dan sistem akar nafas untuk memperoleh oksigen.

Ekosistem mangrove berperan sebagai tempat berlangsungnya kehidupan yang merefleksikan hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya. Hutan mangrove adalah tipe hutan tropika yang khas tumbuh di sepanjang pantai ataupun muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove seringkali ditemukan di berbagai pantai, teluk, estuari, dan delta. Mangrove tumbuh optimal di daerah pesisir yang mempunyai muara sungai besar dan substrat lumpur.

Kerusakan alami pada ekosistem ini umumnya terjadi akibat bencana alam seperti angin topan atau badai dan iklim kering berkepanjangan yang menyebabkan akumulasi kadar garam dalam tanaman. Selain itu, kerusakan ekosistem mangrove disebabkan oleh tekanan aktivitas manusia seperti pemanfaatan kayu mangrove untuk berbagai keperluan, pembuatan tambak, pemukiman, industri, dan sebagainya. Hal tersebut berimplikasi pada perubahan karakteristik fisika, kimia, dan biologi habitat mangrove.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sadar akan permasalahan berikut, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat bersama Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani) turut mengajak Mahasiswa KKN-TI IPB dan masyarakat Desa Totoran dalam Gerakan Tanam dan Pelihara Pohon di Lahan Kritis Se-Kabupaten/Kota di Jawa Barat dengan menanam sebanyak 100 bibit pohon bakau (Rhizophora sp.) pada salah satu empang/tambak warga. Mahasiswa KKN-TI IPB menyambut dengan sangat baik kegiatan ini, disamping mencegah dan menanggulangi kasus lahan kritis, juga  mendukung pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 14 tentang ekosistem lautan (Life Below Water) dan nomor 15 tentang ekosistem daratan (Life On Land).

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Keberadaan ekosistem mangrove berfungsi sebagai penyedia jasa lingkungan bagi para pembudidaya bandeng sebagai penyangga di area pembesaran (nursery ground). Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para mahasiswa KKN-TI IPB dibawah bimbingan Perhutani dalam mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menjaga dan merawat kelestarian ekosistem mangrove lebih baik hingga masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline