Sahabat, puluhan tahun kita tak bersua dalam suka atau duka. Melangkah pada asa di dalam perjalanan masa. Kita bersama satu tujuan meski tak jelas akan kemana. Aku, kamu dan kita teruskan langkah.
Satu dua mungkin hanya beberapa saja. Memuncaki tangga adalah cita dan cinta. Cita-cita jadi orang sukses karir. Dan cinta sahabat laksana saudara.
Aku bukan siapa, tapi mengapa. Karena jalan yang kita lalui tak selalu sama. Pada setiap perjalanan yang senantiasa bermakna. Tak ada satupun sia-sia.
Sahabat itu bak kerabat dalam ikatan kesadaran. Yang membiaskan cerita masa , kesadaran tentang waktu dan nostalgi. Lini masa pada harapan dan cita-cita. Pada kata yang tak terucap, dalam bait keluh kesah.
Aku bukan siapa atau mengapa. Di mana kaki terus melangkah dalam irama sepi ketulusan. Meski sesekali tak peduli.
Kepada sahabat dan masa laluku. Biarkan jabat erat itu lebih bermakna dari baris kata yang tertata.
Logawa, 21 Januari 2019, Perjalanan pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H