Lihat ke Halaman Asli

Kami Fokus pada Pendidikan Kecerdasan Pribadi Bukan Pendidikan Kepribadian

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cukup lama dunia menerima parameter Kecerdasan seseorang dengan hanya melihat kepandaian nilai-nilai akademis sekolah yang baik saja. Nyatanya, pada waktu seseorang harus mulai menjalani hidupnya, banyak orang-orang pandai secara akademis justru mengalami kemandekan di dalam karir atau usahanya. Penelitian dunia jaman ini sudah mulai meninggalkan kata “cerdas” atau “tidak cerdas”; parameter itu mulai berubah pada cara pikir tetap (mindset tetap) dan cara pikir berkembang (mindset berkembang). Semangat untuk mengembangkan diri dan tetap melakukannya, sekalipun (atau khususnya) ketika keadaan tidak berjalan dengan baik, inilah yang merupakan tanda kecerdasan seseorang yang memiliki mindset berkembang. Belajar sabar & fokus NASA, lembaga bergengsi Amerika yang mempersiapkan dan mengirimkan orang-orang ke bulan, mereka menolak para pelamar dengan latar belakang kesuksesan murni, tetapi justru memilih orang-orang yang pernah mengalami kegagalan signifikan dan bangkit kembali dari kegagalan itu. Jack Welch, CEO General Electric yang sangat terkenal, memilih para eksekutif berdasarkan “landasan” kemampuan mereka untuk berkembang. Marina Smyonova, guru balet termasyhur, hanya memilih siswa-siswi yang justru termotivasi karena dikritik.(Change Your Mindset Change Your Life – Carol S. Dweck, PH.D.) Inilah esensi Kecerdasan Pribadi, yang bermula dari CARA PIKIR, yang sangat perlu diberikan latihan-latihan. Bila ini dilatih dengan baik, maka perbaikan nilai akademis sekolah hanyalah salah satu imbas kecil saja. Mereka selanjutnya mampu menjalani hidup bahagia dan sukses! Materi-materi yang diajarkan: Manajemen Diri, Memotivasi Diri, Kepemimpinan, Etiket, Perilaku, Daya Juang, Bersosialisasi, Komunikasi, Penguasaan Diri, Olah Emosi, Mengatasi Kesulitan, Percaya Diri, Membentuk pola pikir, Kebiasaan Positif, Karakter, Kemampuan relaksasi, Menghibur diri, Studi-studi kasus manajemen dari orang-orang berhasil, latihan untuk otak, nilai-nilai keluarga, Iman terhadap kuasa Tuhan YME. (Disampaikan dalam bentuk materi tertulis; aktivitas non-tulisan; permainan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline