Lihat ke Halaman Asli

Totok Siswantara

TERVERIFIKASI

Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Peran BRIN dan Kapasitas Inovasi Daerah

Diperbarui: 11 Agustus 2024   02:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengunjung mengamati drone dalam Inari Expo di KST Soekarno, Cibinong, Bogor | KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Peran BRIN dan Kapasitas Inovasi Daerah

Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati setiap 10 Agustus merupakan momentum untuk evaluasi sejauh mana kegiatan riset dan inovasi di negeri ini. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meramaikan Hakteknas 2024 dengan menyelenggarakan Indonesia Research and Innovation (INARI) Expo 2024 dan Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2024 pada 8-11 Agustus 2024 di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor.

Inari Expo merupakan pameran riset dan inovasi sebagai bentuk pertanggungjawaban BRIN kepada masyarakat mengenai riset dan inovasi yang sudah dihasilkan. 

Kepala BRIN L.T. Handoko menyatakan pentingnya upaya mendorong kapasitas inovasi Indonesia melalui riset yang berdaya guna untuk masa depan Indonesia. 

Mencuat pertanyaan public, sejauh mana hasil riset dan inovasi BRIN terkait dengan penerapan di masyarakat luas. Mengingat hasil-hasil riset dan inovasi daerah selama ini tidak jelas tindak lanjutnya, bagaikan tertiup angin.

Banyak inovasi yang selama ini digeluti oleh badan inovasi daerah dan telah menyedot biaya yang cukup besar tetapi hasilnya terus tersimpan di lemari. Inovasi daerah tidak disebarkan ke masyarakat luas lewat program difusi inovasi.

Salah satu contohnya adalah hasil inovasi oleh Provinsi Jawa Barat yang beberapa tahun lalu memperoleh anugerah utama dengan tajuk Budhipura dalam acara puncak Hakteknas. Pemprov Jabar mendapat anugerah Iptek dengan nilai tertinggi di antara provinsi lainnya karena berhasil menguatkan sistem inovasi di wilayahnya.

Ternyata beberapa hasil inovasi yang meraih Budhipura tersebut tidak ada tindak lanjut dan tanpa diterapkan kepada masyarakat luas. Setidaknya pada saat itu Pemprov Jabar telah mengajukan sebanyak 17 jenis inovasi di berbagai bidang, lima jenis inovasi di antaranya berhasil menelurkan Budhipura. Antara lain inovasi peningkatan pembibitan ikan patin, rekayasa bibit unggul kopi, indigofera pakan ternak sapi, bibit lele sangkuriang dan rekayasa genetik ayam.

Anugerah Budhipura mestinya bisa berkelanjutan dan semakin pesat jika terdapat SDM terbarukan yang cukup dalam berbagai bidang kehidupan. Yakni SDM yang mumpuni dalam bidang Iptek dan proses inovasi. 

SDM terbarukan menurut Presiden RI ketiga B.J. Habibie memiliki daya kreatif dan inovasi yang lebih unggul dari generasi sebelumnya. Keniscayaan pertumbuhan ekonomi dunia dan masalah krusial kemasyarakatan membutuhkan bermacam inovasi sebagai solusinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline