Lihat ke Halaman Asli

Totok Siswantara

TERVERIFIKASI

Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Hari Bhakti TNI AU dan Tantangan Sistem Offset untuk Pengembangan SDM

Diperbarui: 29 Juli 2024   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Penguatan Pertahanan Udara Nasional (sumber KOMPAS id )

Hari Bhakti TNI AU dan Tantangan Sistem Offset untuk Pengembangan SDM

Peringatan Hari Bhakti TNI AU 29 Juli 2024 maknanya sangat relevan dengan kondisi geopolitik dan tantangan hankam pada saat ini. Seperti ditekankan oleh Presiden Joko Widodo bahwa lanskap politik global dan ancaman hankam sudah berubah. Oleh sebab itu perlu pengembangan SDM untuk antisipasi perubahan itu.

Postur SDM bidang hankam ditantang kemampuannya untuk hasilkan metode pengamanan yang paling tepat untuk Indonesia. Hal itu seperti yang dikemukakan Presiden Jokowi saat memberikan pembekalan kepada perwira remaja TNI/Polri, di Mabes TNI. Oleh sebab itu pembelian alutsista TNI mesti dibarengi dengan sistem offset yang melibatkan peningkatan keahlian SDM iptek nasional.

Hari Bhakti TNI AU telah menjadi motivasi yang kuat terkait SDM angkatan udara pada zamannya. Pada saat itu para personel TNI AU berjuang dengan peralatan dan teknologi seadanya namun memiliki semangat juang luar biasa. Seperti terlihat dalam dua peristiwa penting yang terjadi dalam satu hari pada 29 Juli 1947.

Peristiwa pertama terjadi pada pagi hari, dimana tiga kadet penerbang TNI AU dengan menggunakan dua pesawat Cureng dan satu Guntei berhasil melakukan pengeboman terhadap kubu-kubu pertahanan penjajah Belanda di tiga tempat berbeda. Yakni di kota Semarang, Salatiga, dan Ambarawa.

Peristiwa Kedua adalah jatuhnya pesawat DAKOTA VT-CLA yang menyebabkan gugurnya tiga orang perintis TNI AU yakni Adisutjipto, Abdurahman Saleh dan Adisumarmo. Pesawat Dakota jatuh ditembak pesawat tempur Belanda di daerah selatan Yogyakarta.

Peringatan Hari Bhakti TNI AU 2024 sangat relevan untuk menumbuhkan spirit kedaulatan dirgantara Indonesia serta menjadi inspirasi pengembangan alutsista dan industri dirgantara di tanah air. Peringatan juga sebagai cermin atau refleksi dalam mengembangkan secara totalitas SDM angkatan udara sesuai dengan rencana strategis.

Presiden Jokowi meresmikan pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1344 (sumber KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO)

Rencana Strategis TNI AU tak bisa terlepas dari pengembangan SDM. Pengembangan meliputi personel TNI AU maupun kalangan sipil yang menggeluti teknologi penerbangan dan infrastruktur pendukungnya.

Melihat geopolitik global, tantangan TNI AU makin dinamis. Terutama terkait perkembangan kompetisi kedaulatan wilayah udara. Kompetisi sengit tersebut ditunjukkan oleh beberapa negara, seperti Tiongkok yang telah mengembangkan pesawat pembom nuklir untuk meraih superioritas udara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline