Lihat ke Halaman Asli

Totok Siswantara

TERVERIFIKASI

Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Pelemahan Rupiah Pukulan Berat untuk Industri

Diperbarui: 17 April 2024   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pelemahan rupiah terhadap dollar AS (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Pelemahan Rupiah Pukulan Berat untuk Industri

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berpotensi berlanjut. Akibat kepanikan pelaku pasar keuangan terkait serangan rudal Iran ke Israel. Perilaku investor yang mencari aset-aset aman seperti dolar AS saat masa genting kerap terjadi, menyebabkan nilai tukar rupiah kian merosot.

Sektor industri yang berbasis bahan baku impor mengalami pukulan berat terkait pelemahan rupiah. Sektor industri di tanah air menjadi kurang gesit dalam persaingan global.

Tak kurang dari Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pelemahan rupiah akan mempengaruhi kondisi manufaktur Indonesia. Menperin Agus menjelaskan, jika rupiah melemah akan membawa dampak pada impor bahan baku yang masih belum tersedia di Indonesia.

Artinya dengan begitu pengusaha industri akan membutuhkan dana lebih besar untuk belanja bahan baku saja yang notabenenya dari impor. Pukulan lain bagi sektor industri adalah terkait non production cost seperti logistic.

Kini sektor industri di Indonesia mengalami pukulan bertubi-tubi akibat pelemahan nilai tukar rupiah, masih lambatnya penyerapan APBN/APBD, hingga krisis global yang belum juga usai.

Akibatnya ancaman deindustrialisasi yang lebih luas sangat mengkhawatirkan. Hal itu bisa menyebabkan angka pemutusan hubungan kerja (PHK) berpotensi meningkat.

Ilustrasi penguatan dollar berimbas pada pengeluaran impor bahan baku industri baja ( sumber Kemenperin via Kontan.co.id )

Agilitas Industri Pengolahan Terganggu

Kondisi produksi industri pengolahan besar dan sedang pada saat ini berpotensi mengalami pertumbuhan negatif. Padahal sektor industri pengolahan kedepan bisa menjadi andalan dalam perekonomian Indonesia dan mudah menyerap lapangan kerja dalam jumlah yang besar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline