Lihat ke Halaman Asli

Totok Siswantara

TERVERIFIKASI

Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Kelestarian Mata Air Sukabumi Pemasok Terbesar AMDK untuk Jabodetabek

Diperbarui: 2 April 2024   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Curug Cikaso, Kabupaten Sukabumi. Salah satu seumber mata air di Sukabumi.(Sumber: Disparbud Jabar via Kompas.com)

Kelestarian Mata Air Sukabumi Pemasok Terbesar AMDK untuk Jabodetabek 

Mata air yang banyak terdapat di Kabupaten Sukabumi telah dikomersilkan menjadi air mineral kemasan yang berkualitas bagus. Keberadaan mata air di Sukabumi berkaitan erat dengan morfologi daerah aliran sungai (DAS) yang kondisinya semakin rawan.

Selain itu morfologi DAS juga rawan bencana alam banjir dan tanah longsor yang bisa merusak mata air. Ancaman yang lebih serius, morfologi DAS berada di sekitar patahan atau sesar Cimandiri yang rawan gempa bumi.

Selama ini Kabupaten Sukabumi, menjadi daerah pemasok air minum dalam kemasan (AMDK) terbesar ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), volumenya mencapai sekitar 75 persen.

Kabupaten Sukabumi mempunyai sumber daya air yang melimpah, sehingga banyak didirikan perusahaan besar pemasok AMDK, baik yang berstatus penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Lokasi kabupaten terluas di Pulau Jawa dan Bali itu pun dikelilingi gunung yang masih aktif dan mempunyai hutan lebat sehingga sumber airnya melimpah. Lebih dari 10 merek AMDK yang perusahaan didirikan di wilayah Kabupaten Sukabumi mayoritas berada di Kecamatan Cicurug.

Kolam renang di Cimalati Cicurug Sukabumi dari mata air alami Gunung Salak (Sumber: Kabarsukabumi.com )

Dengan potensi air yang melimpah itu, daerah Jabodetabek sangat bergantung kepada Sukabumi dalam hal AMDK. Dengan potensi sumber daya air ini Sukabumi oleh kalangan DPR juga diusulkan menjadi salah satu daerah yang masuk Aglomerasi Jakarta.

Ironisnya pada kemarau tahun 2023 terjadi kekeringan parah ada 23 kecamatan di Sukabumi yang mengalami krisis air bersih akibat terganggunya sumber mata air yang menjadi andalan masyarakat.

Tahun sebelumnya Sukabumi jug diterjang banjir. Banjir bandang menerjang Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia dan merusak pemukiman, industri dan area pertanian. Banjir bandang menunjukkan indikasi terjadi kerusakan terhadap daerah aliran sungai (DAS).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline