Lihat ke Halaman Asli

Totok Siswantara

TERVERIFIKASI

Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Gudang Amunisi Meledak dan Terbakar, Tata Kelola Pergudangan Perlu Dibenahi

Diperbarui: 31 Maret 2024   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ledakan dan kebakaran gudang amunisi TNI di Kabupaten Bogor.(Sumber METY YUSANTIATI UNTUK KOMPAS )

Gudang Amunisi Meledak dan Terbakar, Tata Kelola Pergudangan Perlu Dibenahi

Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Mohamad Hasan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ledakan dan kebakaran gudang amunisi milik Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu, 30 Maret 2024. Selain dari warga, ia juga memastikan tidak ada korban jiwa dari prajurit TNI yang bertugas di gudang nomor 6 yang meledak sekitar pukul 18.30 WIB.

Peristiwa ledakan yang disusul dengan kebakaran memberikan peringatan kepada semua pihak, baik itu di kalangan militer maupun sipil agar lebih berhati-hati dan selalu memperbaiki prosedur pergudangan baik menyangkut aspek keamanan gudang maupun aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Dalam situasi cuaca ekstrim sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik gudang maupun personil yang mengelola. Dalam kondisi apapun, mestinya tingkat kewaspadaan dan ketelitian dalam menjaga gudang penyimpanan bahan berbahaya seperti amunisi senjata dan bahan kimia reaktif tidak boleh kendor sedikitpun. Karena bisa berakibat fatal bagi lingkungan sekitarnya. Idealnya gudang amunisi dan bahan kimia reaktif harus terpencil dari pemukiman penduduk. Karena perkembangan kota yang pesat, bisa jadi di sekitar gudang menjadi padat penduduk.

Dalam kondisi cuaca ekstrem dan menjelang hari raya aspek pergudangan dan kegiatan bongkar muat bahan baku industri memang mengalami kendala yang berarti. Industri yang berkaitan dengan bahan kimia reaktif juga mesti ekstra hati-hati. Jangan lengah sedikitpun, karena bisa berakibat fatal.

Menurut regulasi penyimpanan bahan kimia untuk pembuatan produk kimia tidak tidak boleh sembarangan. Apalagi kebutuhan bahan kimia reaktif di seluruh dunia hingga kini cukup besar. Misalnya bahan seperti Amonium Nitrat yang banyak digunakan untuk kebutuhan industri pupuk, usaha pertambangan dan konstruksi.

Ilustrasi gudang bahan kimia B3 untuk industri ( sumber : Shutterstock via safetysign.co.id )

Masalah Pergudangan Bahan Kimia Reaktif

Ledakan gudang amunisi TNI di Kabupaten Bogor, harus menyadarkan semua pihak bahwa kasus kebakaran yang disusul ledakan di gudang atau pabrik berpotensi terulang lagi di tempat lain. Apalagi regulasi atau tata kelola bahan kimia reaktif dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di pabrik atau kawasan industri masih bermasalah.

Bahan kimia reaktif dikategorikan sebagai bahan yang bisa bereaksi sendiri atau berpolimerisasi menghasilkan api atau gas toksik ketika ada perubahan tekanan atau suhu, gesekan, atau kontak dengan uap lembab, misalnya padatan flammable yang reaktif terhadap air.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline