Lihat ke Halaman Asli

Totok Siswantara

TERVERIFIKASI

Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Gendon Membawaku ke Jakarta

Diperbarui: 21 Oktober 2023   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama Menristek BJ Habibie dan Ibu Ainun di Istana Merdeka ( dokpri )

Gendon Membawaku ke Jakarta 

Ulat Gendon membawaku ke Jakarta. Di Ibukota saya bertemu dengan Presiden Soeharto, Menristek BJ.Habibie, Ketua LIPI Prof. Dody Tisna Amijaya dan tokoh bangsa lainnya. Padahal saat itu saya masih berstatus sebagai pelajar SMA.

Saya jadi tertawa sendiri ketika membaca konten yang sedang viral belakangan ini, yakni tentang Siswa SD Meduri V, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, bernama Andik yang membawa bekal ulat pohon turi yang biasa disebut Gendon. Lauk itu disebut memang disukai Andik.Guru perekam video bernama Jumangin (36) menyatakan bahwa ulat pohon turi memang sulit didapat.

Si Gendon merupakan ulat atau larva yang hidup di dalam pohon turi hingga akar. Di beberapa daerah di Jawa Timur seperti Kediri, Tulungagung, dan Blitar, juga disebut dengan Ulan-ulan. Pernah saya teliti saat saya masih duduk di bangku kelas dua SMAN 2 Nganjuk sekitar tahun 1982-an.

Hasil penelitian saya itu saya tuangkan ke dalam makalah atau buku yang berjudul "Si Gendon (Xyleutes Strix Cr) Siklus Hidupnya Unik dan Peluangnya untuk Bahan Pangan Bergizi". Dan selanjutnya saya kirimkan kepada panitia Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Tidak lama setelah saya kirimkan karya ilmiah itu, panitia mengundang saya ke Jakarta untuk mempresentasikan karya saya itu di hadapan para dewan juri yang dipimpin oleh Profesor Andi Hakim Nasution. Beliau waktu itu menjabat sebagai Rektor IPB, sangat getol menaruh perhatian terhadap aktivitas peneliti remaja yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR).

Dalam presentasi di Gedung LIPI Jalan Gatot Subroto Jakarta, saya bersama para peneliti muda yang datang dari berbagai pelosok negeri melakukan unjuk karya masing-masing. Semuanya tampak bersemangat menunjukkan karyanya di hadapan para dewan juri yang semuanya adalah ilmuwan senior yang sangat terkemuka pada saat itu.

Si Gendon siklus hidupnya unik dan potensial sebagai bahan pangan bergizi ( dok Tribun Jogja )

Karya penelitian saya di bidang biologi pangan dengan ketua dewan juri Prof.Dr.Srikandi Fardiaz, pakar mikrobiologi pangan dan beberapa anggota dewan juri yang saya lupa namanya. Sulit terbayangkan, seorang pelajar SMA dari daerah, diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan karyanya di hadapan para ilmuwan senior yang juga guru besar di PT dan lembaga ristek nasional. Penelitian saya saat itu tentang potensi serangga yang hidup dan berkembang di negeri ini sebagai bahan pangan yang enak dan bergizi.

Serangga yang saya teliti dalam bahasa latinnya disebut Xyleutes Strix Cr. Serangga itu memiliki siklus hidup yang unik. Telurnya biasa diletakkan di pohon turi atau pohon lain seperti tanaman gudeh (sebangsa koro). Saya mengamati, serangga itu kawin dengan mekanisme yang aneh, kemudian menetaskan ribuan telurnya, lalu ulat-ulat kecil itu masuk kedalam kulit pohon turi yang masih hidup. Untuk selanjutnya bersarang dalam pohon turi hingga tubuhnya berkembang menjadi larva yang "montok" berwarna putih kemerahan dan setelah larva itu tua bertapa menjadi kepompong, jadilah serangga yang cukup besar dan di malam hari bisa terbang kemana-mana untuk mencari pasangan dan kawin. Pada saat itu populasi pohon turi sangat banyak di desa dan kota. Karena pohon turi sangat tepat sebagai tanaman penghijauan. Biji turi sangat melimpah dan pohonnya cepat tumbuh meskipun musim kering, sehingga sangat tepat sebagai bahan bahan bakar untuk memasak di dapur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline