Rahasia Kesaktian Golkar dan Filosofi Airlangga
Tidak ada kondisi yang sulit terkait dengan Golkar pilih koalisi. Siapapun akan mengakui bahwa Partai Golkar memiliki kesaktian yang luar biasa.
Dalam sejarah perjalanan bangsa ini Golkar selalu bisa membalik situasi sulit justru menjadi daya ungkit meraih keunggulan. Karena itu suara partai beringin selalu di papan atas.
Sulit dibayangkan bagaimana mungkin dalam pemilu pertama setelah reformasi yakni pada Pemilu 7 Juni 1999, Golkar berhasil menduduki posisi kedua dengan persentase suara sebanyak 22.44 persen.
Total pemilih Golkar di Pemilu 1999 mencapai 23.741.749 dengan perolehan kursi sebanyak 120.Padahal saat itu Golkar mendapatkan serangan dan hujatan yang luar biasa dari segala penjuru.
Bagi yang tidak memahami sejarah Golkar, kondisi partai beringin itu kini terkesan sedang mengalami kesulitan yang hebat.
Adanya usulan munaslub dan hati-hatinya Golkar menentukan mitra koalisi dalam Pemilu 2024 disebut oleh beberapa pihak merupakan indikasi bahwa Golkar sedang dalam kondisi predicament dan bisa nyungsep. Menurut penulis hal itu tidak tepat, karena sejatinya mesin politik yang paling siap di daerah adalah Golkar.
Meskipun Ketum Golkar Airlangga sedang mengalami beberapa masalah antara lain pemanggilan dari Kejaksaan Agung dan adanya suara di luar pagar yang menuntut munaslub, ternyata kepengurusan pusat dan daerah serta lembaga underbow nya justru dalam kondisi sangat solid.
Dari waktu ke waktu sejarah selalu memberikan figur kepengurusan Golkar yang adaptif dengan tantangan zaman. Golkar senantiasa menunjukkan kesaktiannya dari waktu ke waktu.
Salah satu kesaktian Golkar yang sangat fenomenal adalah banyak melahirkan parpol.Partai yang dilahirkan itu ada yang mati muda tetapi juga ada yang tumbuh menjadi partai besar.