Kebiasaan istri saya setelah bekerja dia menyempatkan diri bercanda ria dengan si genit Kaktus Kepiting. Menurut dia, dengan memandangi tanaman itu, lalu menyemprot daunnya dengan air atau memberikan sinar matahari dengan cara memindah potnya, hal itu merupakan bentuk rekreasi di rumah dan cara yang paling jitu untuk melepas penat dan membuang stres.
Kami memiliki sejumlah pot yang berisi koleksi tanaman kaktus tersebut dengan berbagai warna bunga. Tanaman kaktus kepiting memang jarang berbunga, karena faktor iklim atau ambeien temperatur, kelembaban, dan intensitas sinar matahari.
Sempat kecewa kenapa beberapa koleksi Kaktus Kepiting jenis Schlumbergera truncata (Crab Cactus) dan Hatiora (Easter Cactus) relatif sulit berbunga. Padahal daunnya sudah lebat dan menjulur ke berbagai arah. Namun, tanpa bunga pun, kaktus kepiting terlihat indah dan menawan. Hijau daunnya kas dan terus mengkilap. Sungguh eksotik.
Jika tanaman kaktus disambung atau istilah ilmiahnya digrafting dengan batang tanaman buah naga (BBN) maka tanaman ini semakin genit. Daunnya lebih cepat tumbuh dan cenderung lebih mudah berbunga.
Jika hari libur saya dan istri suka mengambil BBN yang sudah berusia tua dan montok lalu dipotong-potong dalam beberapa ukuran dan mempertimbangkan estetika dan bentuknya.
Kegiatan grafting sangat mengasyikan, setelah daun-daun kaktus itu disambung ke BBN kita menunggu beberapa hari agar daun itu bisa menempel atau kawin dengan batang itu.
Tentu saja BBN yang dikawinkan itu sebelumnya sudah dikondisikan tumbuh akar dan dihilangkan durinya. Selain itu konstruksi atau formasi BBN juga harus dipilih sesuai dengan gaya yang kita sukai.