Lihat ke Halaman Asli

Totok Siswantara

TERVERIFIKASI

Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan. Pernah bekerja di industri penerbangan.

Kearifan Lokal Sejahterakan Rojokoyo, Ayo Sayangi Hewan Ternak

Diperbarui: 12 Juni 2023   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Hewan Ternak ( Shutterstock)

Volume perdagangan ternak semakin besar dan datang dari berbagai penjuru tanah air hingga luar negeri. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha. Untuk Provinsi Jawa Barat saja kebutuhan hewan kurban mencapai 260 ribu ekor. 

Di atas kertas Jabar memiliki stok ketersediaan hewan kurban mulai dari sapi, kambing, domba, dan kerbau sebanyak 500 ribu ekor. Namun jumlah tersebut perlu dicek lagi.

Perlakuan baik terhadap hewan ternak perlu diperhatikan. Budaya dan kearifan lokal untuk mensejahterakan ternak yang diwariskan oleh nenek moyang kita perlu perlu ditiru.

Saat ini banyak pihak yang memperlakukan hewan sangat keji. Terutama saat transportasi dan karantina. Sungguh miris perlakuan terhadap sapi-sapi saat dipindahkan dari satu angkutan ke angkutan lain. 

Acap kali sapi digantung begitu saja memakai crane dan dilempar keras ke dalam dok kapal. Atau sebaliknya dari kapal tradisional sapi diceburkan ke laut lalu ditarik paksa menuju daratan. 

Seringkali dalam angkutan ternak kekurangan makan dan minum akibat berbagai masalah. Selama dalam karantina, sebelum dipotong ternak juga sering mengalami siksaan yang keji.

Kearifan lokal terhadap ternak perlu dilestarikan, nenek moyang kita mengajarkan tentang kandang ternak yang sehat. Sepanjang malam ternak diasapi dengan membakar jerami dan tanaman beraroma anti nyamuk dan serangga. 

Bahkan di kandang ternak juga disetel radio transistor yang memperdengarkan uyon-uyon atau tembang tradisional. Dengan demikian sapi, kerbau, kambing, dan kuda, dalam suasana "atine ayem" (hatinya tentram), mulutnya ngegayem (asyik memamah biak) karena di kandang cukup banyak pakan. 

Masih banyak protokol kearifan lokal yang mesti kita teladani dari leluhur kita terkait dengan rojokoyo yang dimilikinya. Sebutan rojokoyo terhadap hewan-hewan peliharaan merupakan lambang kesejahteraan bagi hewan ternak.

Ilustrasi angkutan ternak (KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA)

Benahi Karantina dan Transportasi Ternak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline