Lihat ke Halaman Asli

Toto Karyanto

Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Kereta Rumah Sakit Disiagakan dalam Operasi Kemanusiaan

Diperbarui: 25 Desember 2018   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto: @liputan6.com

Bencana tsunami di Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Banyak pihak mengerahkan kemampuan yang ada untuk memberi bantuan medis secara cepat dan tepat. 

Satu diantaranya adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menyiagakan satu rangkaian kereta api khusus yang terdiri dari dua gerbong sebagai rumah sakit mini. Rangkaian kereta ini dimodifikasi oleh Balai Yasa Yogyakarta dari jenis KRD (Kereta Rel Disel) yang semula beroperasi di wilayah sekitar Bandung. Kereta medis ini dinamai Clinic Train yang sering disebut Kereta Rumah Sakit.

Disebut demikian karena kereta ini dilengkapi fasilitas pemeriksaan dan perawatan layaknya Puskesmas rawat inap. Gagasan awal berasal dari anak perempuan Dirut PT KAI, Edie Sukmoro, Clarrisa yang mengamati kemacetan parah di Jakarta. 

Seperti kita ketahui, pada jam tertentu, tingkat kemacetan di Ibukota luar biasa sehingga menyulitkan pergerakan kendaraan. Termasuk ambulans yang semestinya diberi prioritas jalan. Boleh jadi alasan ini yang menginspirasi munculnya gagasan menghadirkan kereta kesehatan. 

Resmi diluncurkan pada 12 Desember 2015, kereta ini adalah yang pertama ada di Indonesia. Karenanya mendapat catatan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) yang didirikan oleh Jaya Suprana yang nampak dalam gambar di atas berbusana hitam, bertopi dan bertongkat petugas PPKA serta sedang coba membunyikan peluit. 

Menurut Dirut PT KAI, kereta ini direkonstruksi dengan biaya Rp 800 juta dan dioperasikan oleh 4 tenaga teknis serta 10 tenaga medis. Dari dua rangkaian yang ada, satu digunakan sebagai ruang pelayanan untuk pemeriksaan umum, mata dan gigi. 

Gerbang lainnya digunakan untuk tempat perawatan, semacam bangsal rawat inap. Lokasi pertama pengoperasian kereta ini berada di stasiun kecil Wojo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta. Rencananya, PT KAI akan menggenapkan jumlah kereta kesehatan ini jadi 4. Dua beroperasi di Pulau Jawa dan sisanya ada di Sumatera.

Pada pengoperasian untuk membantu korban bencana tsunami Banten dan Lampung, kereta kesehatan ini ditempatkan di stasiun terdekat dengan lokasi bencana yakni stasiun Ciwandan, Cigadung, Cilegon Banten. Di sini, kereta itu dioperasionalkan sebagai rumah sakit lapangan oleh 23 tenaga medis dan paramedis. 

Sementara itu posko induk berada di Cinangka, kota Cilegon. Selain diperuntukkan bagi korban bencana tsunami Selat Sunda, kereta kesehatan itu juga melayani pasien masyarakat umum yang berada di sekitar Ciwandan. 

Sumber: Satu , Dua  .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline