Lihat ke Halaman Asli

Toto Karyanto

Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

[Cerbung] Takluk - Lima

Diperbarui: 26 November 2018   20:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi foto: musim salju. Kiriman teman dari Toronto, Kanada.

Ringkasan Episode Empat.

Susanto yang biasa dipanggil Anto mendapat beasiswa belajar di Kagawa University Jepang. Selama menunggu, ia memperdalam Bahasa dan budaya Jepang di Keluarga Kobayashi -san.

***

SineMichiyo, anak perempuan Kobayashi-san telah berumur tiga puluh tahun. Ia mewarisi usaha ayahnya mengelola perkebunan zaitun  dan sayuran yang dipasok ke berbagai restoran dan pasar swalayan. 

Kedatangan Anto di tengah keluarganya disambut gembira, terutama oleh tuan Kobayashi. Apalagi ia terkena stroke yang hampir merenggut nyawanya. Tiga tahun lamanya ia terbaring bagai mayat hidup. Tubuhnya kurus kering dan matanya nanar. Hampir setiap malam mengigau dan memanggil nama anggota keluarga Sarno. Kadang Anto juga disebut-sebut namanya. 

Begitu mendengar kabar Anto akan kuliah S2 di Kagawa University dan numpang hidup sambil belajar bahasa serta budaya Jepang di rumahnya, rona wajah tuan Kobayashi jadi lebih cerah. Apalagi setelah Anto benar-benar telah berada di tengah keluarganya. Seolah ada harapan baru dan semangat hidupnya mulai pulih secara perlahan. Meski disediakan kamar khusus, Anto lebih memilih bersama tuan Kobayashi agar dapat menjaga dan mengurusnya setiap saat. Keinginan Anto disambut suka cita oleh semua. Terutama Sinem yang sangat bersedih karena sakit yang diderita ayahnya. Ia lebih bersemangat mengelola usaha keluarga. Sesekali Anto diajak berkunjung ke sanak keluarga yang ada di sekitar Kagawa. 

***

Sebagai penerima beasiswa Anto wajib berada tak jauh dari kampus agar dapat menyelesaikan program kuliah tepat waktu. Saat menyampaikan hal ini kepada tuan Kobayashi, Anto menangkap nuansa kesedihan yang tertahan dari rona lelaki yang telah dianggap sebagai pengganti ayahnya. Hampir setahun bersama keluarga itu, Anto sudah merasakan suasana yang penuh keakraban sebuah keluarga. Memang tanpa penegasan, tapi sering terdengar ucapan tuan Kobayashi yang ingin menjodohkan Sinem Michiyo, Putri tunggalnya dengan Anto.Bahkan sebuah sedan edisi terbaru telah disiapkan untuk pemuda ini. Anto serba salah. Usia Sinem lebih tua tujuh tahun dari Anto. Nampaknya, Sinem juga merasakan kegembiraan jika ayahnya sedang mengucapkannya. 

***

Malam itu Anto minta ijin tidur di kamarnya. Nyonya Kobayashi menyuruh Sinem menyiapkan kamar itu, tapi ditolak halus oleh Anto. Ia beralasan ingin mendoakan almarhum ayah dan Santi, saudari kembarnya. Nampak rona kecewa di wajah Sinem. Orang Jepang sangat menghormati arwah leluhur, jadi alasan Anto dapat diterima. 

Selama ikut di keluarga tuan Kobayashi, Anto tak pernah terang-terangan menjalankan kewajiban insaniahnya selaku muslim. Setiap shalat wajib ia lakukan di tempat peribadatan keluarga itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline