Lihat ke Halaman Asli

Toto Karyanto

Bukan yang banyak pasti baik, tapi yang baik pastilah yang banyak.

Festival Teater Kebumen 2010: Peluang Ekonomi Kreatif yang Diabaikan

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1291078896318638225

Seni pertunjukan adalah satu dari 14 elemen ekonomi kreatif sesuai rekomendasi Departemen Perdagangan RI. Di dalamnya selalu ada teater dan aktivitas teatrikal. Panggung, naskah, pemain dan penonton menyatu di dalamnya. Panggung teater acapkali hanya dilihat dari sisi “kegilaan” orang-orang yang mengisinya. Tapi amat jarang yang coba masuk untuk mencari tahu hal-hal di balik kegilaan itu. Tidak terlalu keliru asumsi itu. Kegialan “orang-orang teater” adalah wujud semangat dan dedikasi pada proses apresiatif. Menghargai dan memuliakan manusia. Karena manusia jadi titik sentral setiap pertunjukan baik sebagai pekerja teater maupun penonton. Art from Heart. Seni yang diolah-sajikan dari hati bakal menggugah hati yang menyaksikan. Segala sesuatu yang gembira, sedih, malu, marah, membetot, menteror, suka-duka, semua menjadi atmosfir yang bersilaturahmi dalam ruang pertunjukan.

129107924774927474

Festival Teater Kebumen (FTK) 2010 yang digelar selama tiga hari 26 – 28 November 2010 di Gedung Haji Jl. Veteran 6 Kebumenmenampilkan 13 kelompok teater pelajar dan 7 kelompok umum. Semua kategori pelajar berada di lingkungan Kabupaten Kebumen. Sementara itu, kategori umum mencakup wilayah eks Karesidenan Kedu dan Banyumas. Dalam ulasannya, dewan juri yang terdiri dari Uki Bayu Sejati (Komunitas Teater Bulungan Jakarta), Retno Budiningsih (alumni ISI Jogja, freelancer di Taman Ismail Marzuki dan Pustaka HB Jassin Jakarta) serta Salim Emde (Sanggar Sunan UIN/ Pemenang I Lomba Penulisan Naskah Teater Provinsi DI Yogyakarta 2002, aktivis LSM SOS Children Village dan seabrek aktivitas lain) serta Hasbilah Rifai yang akrab dipanggil Ucok Hasbie dari FoPSeT Kebumen/ Sanggar Ilir Jogja menyatakan jadi saksi. Petikan pernyataan itu “ selama dua hari, yakni tanggal 26 dan 27 Nopember2010, kami menjadi saksi bahwa Alhamdulillah ternyata Kebumen dan sekitarnya telah memiliki insan-insan pecinta teater, yang bakal memberikan kontribusi dan manfaat bagi perkembangan seni pertunjukan”.

1291079544167191658

semyum kemenangan Teater Kelir SMAN Klirong

Ya.. dalam kehidupan yang berjalan, kesaksian harus ditegakkan. Lebih suka menjadi pengamat kualitas dari pada penilai kuantitas. Angka bukan patokan karena relatif dalam kesenian. Teater adalah pertunjukan seni drama yang merupakan kerja kebersamaan berbagai unsur seni. Teater adalah upacara bersama antara sesama pekerja teater dan penontonnya untuk saling menghargai, menghormat dan memuliakan seni.

12910797241485896262

Para pekerja seni dari teater STAIN Purokerto berfoto dg salah satu juri

Relativitas nilai dalam seni pertunjukan merupakan potensi ekonomi yang luar biasa besarnya. Dalam pertunjukan teater modern, aspek yang terlibat mencakup setidaknya unsur-unsur kerajinan, desain, periklanan, film dan fotografi, tata busana, musik serta layanan komputer dan piranti lunak. Bahkan pasar seni dan barang antik dapat masuk dalam teater. Sayangnya, pesan yang telah kami sampaikan kepada Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata Kabupaten Kebumen tidak diterjemahkan sebagai peluang. Justru sebaliknya karena “kegialaan” tadi.

1291079947602994535

ekspresi sang juri.

129108008570581246

Ucok Hasbi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline