Lihat ke Halaman Asli

TOSI RUT SYAMSUN

Guru Bahasa Inggris - Sekolah Khusus

Dampak Negatif Handphone oleh Siswa ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Handphone dan perangkat aplikasi yang tersemat di dalamnya sebagai buah dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Keberadaan Handphone seakan telah menjadi lebih penting dibandingkan keberadaan orang-orang di sekitar kita. 

Berbagai Aplikasi yang disematkan terbukti membantu segala kemudahan dalam mengakses segala hal. Ini menjadikan handphone berevolusi menjadi smartphone.

Dalam konteks dunia pendidikan handphone terbukti menjadi sarana yang efektif digunakan sebagai media pembelajaran. Kita tentu ingat dengan gelombang Covid-19 dua tahun lalu di mana pembelajaran dilakukan secara daring. 

Dan handphone-lah yang menjadi sarana tatap muka antara guru dengan para siswanya secara daring. Dapat dikatakan bahwa handphone membantu meminimalisasi apa yang disebut learning distruption di masa pandemi Covid-19. 

Penggunaan handphone sebagai sarana pembelajaran di masa pandemi tersebut terbukti melahirkan kreasi dan inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan. Tidak hanya guru tapi juga para siswa menjadi familiar dengan teknologi informasi dan komunikasi. 

Namun kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di samping dengan segala manfaatnya, tidak kurang pula timbul dampak negatif karenanya. Informasi yang sangat beragam serta sangat mudah diakses melalui handphone di tangan menjadi bias bahkan liar karena saking cepatnya arus lalu lintas informasi-informasi tersebut. Orang cenderung abai terhadap validitas informasi yang dia terima dan dia sebar ulang.     

Di lingkungan pendidikan khusus pun, bahkan para siswanya yang notabene adalah anak-anak berkebutuhan khusus teknologi informasi dan komunikasi melalui sarana handphone  menjadi sesuatu yang tidak asing. 

Sayangnya anak-anak berkebutuhan khusus dengan segala keterbatasannya masing-masing, kecenderungan untuk pemanfaatan aspek negatif dari handphone yang mereka gunakan menjadi lebih besar. 

Karakteristik anak-anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan baik hambatan mental-intelektual ataupun gangguan pendengaran-wicara membuat daya nalar mereka untuk menyaring informasi cenderung lemah.

Bagi siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tentu belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk perkembangan mereka. harus dengan pengawasan yang ketat dari orangtua maupun guru ketika siswa ABK sedang bermain dengan handphone, jangan sampai lalai karena bisa saja siswa ABK tersebut dapat mengakses konten negatif seperti video atau foto bernuansa seksual, konten kekerasan fisik, dan konten orang dewasa lainnya sehingga bisa mempengaruhi perkembangan otaknya. 

Siswa ABK apabila dibebaskan dalam bermain handphone tentunya bisa berdampak negatif, apalagi jika mereka bergaul dengan teman-teman nya yang membawa pengaruh buruk. mereka mungkin menganggap bahwa hal tersebut tidak masalah apabila dilakukan karena lemahnya daya nalar dalam menyaring informasi di handphone dengan internet sebagai alat penunjang informasi tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline