AMALAN utama ramadan selain puasa adalah membaca Al Qur'an. Membaca Al Qur'an di bulan ramadan menjadi amal ibadah yang nilainya amat tinggi.
Ini karena secara historis ada ikatan antara ramadan dan Al Qur'an. Kita ketahui bersama Al Qur'an diturunkan kepada Nabi wa Rasulullah akhir jaman Muhammad Saw.
Maka bisa dikatakan ramadan adalah bulan ulang tahun diturunkanya Al Qur'an. Didalam sebuah kitab disebutkan ada 3 orang yang tidak akan benar dalam menafsirkan Al-Qur'an.
Pertama, orang yang tidak memahami struktur bahasa Arab. Kedua, para pendosa yang karena dosanya itu menghalangi dari membaca, memahami, meneliti, mengkaji Al Qur'an.
Ketiga, orang berakidah sama tetapi jika membaca ayat-ayat Al Qur'an yang tidak sesuai, tidak cocok dengan jalan pikiran, kepribadianya ia akan gundah gulana.
Lalu, membaca, tadarus, tilawat Qur'an haruslah dilakukan dengan tartil. Syech Abdul Aziz Nawarullahu Marqodahu menulis dalam tafsirnya mengenai asal kata tartil.
Menurutnya tartil adalah membaca Al Qur'an dengan terang juga jelas. Secara syar'i bermakna membaca Al Qur'an dengan tartil yaitu:
Pertama, setiap huruf musti diucapkan dengan makhraj yang benar.
Kedua, berhenti ditempat yang benar, berhenti atau melanjutkan tidak dilakukan ditempat salah.