Lihat ke Halaman Asli

Semakin Mendekati Pemilu, Para Caleg Semakin Hilang Akal

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Umum tanggal 09 April mendatang sudah tidak lama lagi. Seiring dengan itu banyak para caleg yang semakin deg-degan menghadapinya. Alih-alih berusaha tenang dengan mendekatkan diri dengan sang pencipta. Tapi para caleg ini malah melakukan hal-hal yang diluar logika.

Awalnya saya tidak menyangka kalau caleg ini akan melakukan hal seperti ini. Dari latar belakang mereka yang notabenenya adalah guru mengaji yang fanatik pada agama. Namun semua berubah menjelang pemilu yang sebentar lagi akan diadakan.

Sering melihat banyak berita di koran maupun media internet yang memberitakan banyaknya para caleg yang mengunjungi para dukun untuk meminta agar menang nantinya. Sempat geleng-geleng kepala mendangar berita itu. "Ga punya otak! Demi jabatan, malah pada berbuat syirik", begitu kataku.

Hal yang membuat saya kaget adalah ketika saudara sendiri (lebih tepatnya lingkaran saudara dari istri saya) melakukan hal yang sama juga. Dari saudara ada 2 orang yang mencalonkan diri jadi caleg. Dalam hati cuma bisa teriak "K#mpret! Sedangkal itukah iman mereka?". Kecewa? Pasti ada. Malah sangat kecewa. Mereka mencalonkan diri, saya tidak pernah keberatan. Ya bagus, berarti mereka punya tujuan yang mulia untuk memimpin. Tapi dengan mereka juga mengunjungi dukun, saya kurang terima. Katanya sih cuma mengunjungi orang pintar saja. Namun, ritual yang mereka lakukan tidak sesuai kata saya. Ritual yang disarankan oleh orang pintar tersebut aneh. Lebih mengarah ke ilmu hitam. Setahu saya, kalau kita punya keinginan apapun. Cukup dengan kita berdo'a kepada pencipta dan selalu berusaha. Tapi jangan usaha yang keluar dari jalurnya. Sekarang, saya hanya bisa pasrah. Semoga mereka sadar akan perbuatan mereka ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline