Lihat ke Halaman Asli

Syukuri Apapun Keadaan Kita

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bangunlah sikap syukur dan syukurilah atas segala sesuatu yang terjadi pada diri Anda, melangkah ke depan untuk menerima sesuatu yang lebih besar dan lebih baik dari situasi Anda sekarang" - Brian Tracy

Jika kita sedang sulit tidur, ingatlah pada orang-orang tunawisma yang  tidak tidur di tempat tidur empuk dan tak berselimut. Jika kita masih pilih-pilih menu makanan, ingatlah masih banyak orang yang tidak bisa seperti kita. Jangankan buat pilih-pilih menu makanan, mau makan apa mereka juga masih bingung.

Jika kita terjebak dalam kemacetan, jangan kesal. Masih banyak orang yang terpaksa menarik gerobak sampah yang berat dengan berjalan kaki menuju tempat pembuangan sampah. Kemacetan yang kita alami belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kelelahan yang mereka rasakan sehari-hari.

Jika kita sedang mengalami hari yang mengesalkan di kantor, pikirkanlah orang-orang di luar sana yang masih belum mendapatkan pekerjaan. Bersyukurlah masih bisa mendapatkan pekerjaan. Karena tidak memiliki pekerjaan jauh lebih menyiksa diri daripada memiliki pekerjaan.

Jika kita sedang sedih dan kecewa karena hubungan cinta kita sedang memburuk, pikirkanlah mengenai orang yang tidak tahu seperti apa rasanya mencintai dan dicintai seperti yang kita alami. Masih banyak orang diluar sana yang bahkan masih bingung dan berharap ada seseorang yang akan mencintai dirinya dengan segala kekurangannya.

Jika kita mengeluh tidak punya sepatu baru, pikirkanlah orang-orang yang tidak memiliki kaki. Boro-boro memikirkan sepatu, buat pindah dari satu tempat ke tempat lain, mereka harus berjuang sepenuh tenaga mereka. Dan itu tidak mudah.

Jika kita menemukan uban saat kita bercermin, pikirkanlah pasien kanker yang  dikemoterapi  yang berharap rambutnya tetap utuh. Bayangkan betapa tersiksanya penderitaan mereka. Tiap menit mereka menangis berharap untuk sembuh dan bisa kembali bersosialisasi layaknya manusia lainnya.

Jika kita mengeluh negeri ini tidak banyak memberi untuk kita, pikirkanlah negara lain yang saat ini
sedang dilanda peperangan dan kelaparan. Masih untung negara kita tidak sampai perang dan mengalami kelaparan. Setidaknya kita masih bisa makan dan minum seperti biasa.

Jika mobil kita mogok dan kita harus berjalan berkilo-kilo untuk mencari bantuan, pikirkanlah orang cacat yang ingin sekali berjalan seperti kita. Buat berjalan saja mereka tidak mampu, apalagi buat merasakan naik mobil seperti kita.

Bersyukurlahteman kompasianeratas apapun situasi yang kita alami danberikan makna syukur untuk segala situasi yang kita hadapi. Itu jauh lebih baik daripada selalu mengeluh dan mengeluh.

Salam Kompasiana!

Toras Lubis, 08/04/2014




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline