Lihat ke Halaman Asli

Apresiasi Google pada Ahok

Diperbarui: 7 Oktober 2016   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok tidak pernah habis-habisnya menjadi trending topik ditanah air. Bagaimana tidak, Ahok menjadi bahan perbincangan diberbagai kalangan masyarakat dari kalangan masyarakat bawah sampai kelas atas. Di warung kopi, media massa sampai sosial media semuanya membicarakan gubernur yang kontroversial ini, baik itu positif atau negatif. Kita dapat sedikit berbangga dan senang karena fenomena ahok akan banyak memberikan pelajaran politik dan berdemokrasi bagi seluruh rakyat indonesia secara langsung maupun tidak langsung.

Ikutnya Ahok sebagai peserta Pilkada DKI kedepan membuat hangat dan sengitnya persaingan pemilihan kepala daerah untuk memperebutkan kursi nomor satu diDKI Jakarta. Sengitnya persaingan Pilkada DKI Jakarta membuat setiap bakal calon harus saling sikut dan melontarkan kritikan dan sindirian pedas bagi petahana untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Jakarta. Ini yang dilakukan satu calon yaitu Anies baswedan melontarkan sindiran pedas yang mengatakan sungai bersih dijakarta karena foke dan ahok  hanya meneruskan program foke. Bak gayung bersambut, kritikan ini menjadi booming dan mendapat berbagai tanggapan dari berbagai kalangan dan media.

Jelinya google melihat peluang dari berita ini diperlihatkan dengan mengubah search engine digoogle jika kita ketik : Sungai Jakarta bersih karena Foke. Maka akan muncul : Did you mean sungai dijakarta bersih karena Ahok? . Kenapa saya katakan peluang dikarenakan :

  • Pertama, Google ingin memberikan pelajaran tentang KEJUJURAN kepada masyarakat Indonesia. Bahwa selama ini kita sulit untuk mengatakan hal yang jujur walaupun itu adalah kenyataan sebenarnya didepan mata dan kita mengakuinya.
  • Kedua,Google ingin memberikan APRESIASI  secara tidak langsung kepada Gubernur Basuki atas kinerjanya. Hal yang paling tersulit untuk dilakukan adalah menghargai jerih payah atau kinerja seseorang. Dari begitu banyak gubernur yang memerintah diJakarta baru gubernur Jokowi dan ahok lah sungai dijakarta dapat bersih. Dari periode-periode sebelumnya kebanyakan janji dan program serta sulitnya untuk mengeksekusi.  Google ingin mengajarkan kepada masyarakat Indonesia bahwa setiap usaha dan kerja keras harus dibarengi dengan penghargaan sehingga dapat menjadi semangat bagi yang bekerja.
  • Ketiga,Google ingin menyatakan bahwa “AHOK” sangat populer diIndonesia. Kontroversi yang terjadi saat Gubernur Basuki alias “ahok” (nama panggilan bagi Gubernur Basuki) mengikuti PILKADA silam saat  berpasangan dengan Presiden Jokowi (saat menjadi Gubernur DKI 2012) sangat booming di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri magnet Ahok dan nilai jualnya menjadi peluang bagi yang dapat membacanya. Seiring perjalanannya nama ahok pun menjadi sangat popular diindonesia dimana google membuktikannya di google trend yang masih berkelanjutan sampai saat ini (berita ahok menjadi nomer satu google trend Indonesia tanggal 6 Oktober 2016 : bisa dicek digoogle trend Indonesia).

Terlepas dari polemik pengubahan sungai bersih dijakarta “karena foke” menjadi “karena ahok”, bahwa atensi terhadap kemajuan DKI Jakarta menjadi nomor satu dinegeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline