Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

Regional Payment Connectivity Kemudahan Pembayaran Menggunakan QR Kode di ASEAN

Diperbarui: 20 Juni 2023   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ASEAN terkoneksi dengan RPC(sumber poto: bi.go.id)

Menikmati lezatnya Tutug Oncom Singaparna, Tasikmalaya,  kelezatannya tidak terlupa, menyisir  Sukhumvit 38 Street dan menjajal Mango Sticky Rice tanpa perlu ribet membayar dengan uang kontan, kemudahan transaksi dengan Regional Payment Connectivity, adalah sebuah jawaban keterhubungan antar negara di ASEAN.Bila jajan di Bangkok menjadi sama mudahnya membeli Tutug Oncom di Singaparna, dengan hanya menggunakan QR code sebagai pembayaran.

Dengan basis masyarakat ekonomi ASEAN, perdagangan pasar bebas yang bisa dilakukan oleh negara negara anggota ASEAN yang didirikan tahun 2015, bahwa potensi ekonomi ASEAN bukanlah kaleng kaleng, bukti sahihnya adalah, nilai total neraca perdagangan ASEAN sebesar 6 miliar dolar Amerika Serikat faktanya pada tahun 2021 PDB ASEAN mencapai 3,3 triliun dolar Amerika, peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN makin intens dengan cross border transaction.

Salah satu poin penting ASEAN Matters Epicentrum of Growth, adalah visi besar ASEAN 2045 dengan penguatan stabilitas keuangan, keketuaan Indonesia Asean 2023, menjadi titik tolak bangkitnya momentum perekonomian nasional, bahwa Indonesia tetap tangguh dan bertumbuh menghadapi badai krisis seusai pandemi Covid-19. ASEAN bersiap mendapatkan kemudahan pembayaran lintas negara.

Pembayaran konvensional dengan transaksi digital tentu sangat berbeda, saatnya menikmati pengalaman bertransaksi secara cepat aman, mudah, murah, dengan keandalan yang memanjakan pengguna. Sebagai otoritas perbankan tanah air, Bank Indonesia bersama negara ASEAN mendorong hadirnya transformasi digital, yaitu implementasi QRIS cross border yang telah dilakukan bersama Thailand di Tahun 2022,kemudian  Malaysia serta negara ASEAN lain dan juga kawasan dari negara lainnya seperti India dan Cina.

ASEAN Bersatu Tak Bisa di Kalahkan

Sepuluh negara ASEAN yang secara letak geografisnya di kawasan Asia Tenggara, bersatu menjadi anggota ASEAN, dengan ikatan rumpun padi sebagai logo dan bendera ASEAN, melambangkan persahabatan serta kesetiakawanan sosial didukung dengan tiga pilar masyarakat ASEAN yang mencakup pilar masyarakat politik keamanan, pilar masyarakat ekonomi, dan pilar masyarakat sosial budaya.

Muaranya ASEAN semakin berkilau dengan kekuatan ekonomi,jangan lupa bahwa Indonesia sangat berperan dalam pencapaian ASEAN menjadi lebih baik, memberi kontribusi tiga deklarasi Bali Concord. Bali Concordrd I tahun 1976 menitikberatkan penyelesaian sengketa secara damai, Bali Concord II tahun 2003,dan Bali Concord III tahun 2011 lebih menekankan Sinergi komunitas ASEAN untuk penguatan pembangunan ekonomi.

Fakta pertumbuhan ekonomi ASEAN 2010 hingga 2021 mencapai 3,4%, ekonomi ASEAN diprediksi semakin kokoh.Dengan penandatanganan MoU Bank Sentral anggota ASEAN yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Terkait Regional Payment Connectivity, ini akan semakin powerful jika negara Asia Tenggara lainnya bergabung pasca mereka mengembangkan sistem pembayarannya.

Bila menilik persaingan olahraga, negara negara di Asia Tenggara seakan kompetitif dan seakan ingin saling mengalahkan. Namun sejatinya ASEAN adalah simbol persatuan, saling menguatkan, simpul tersebut bernama digital ekonomi, inklusi keuangan serta literasi digital, menjadi motor penggerak bagi negara negara ASEAN, agar mencapai goal setting interkonektivitas sistem pembayaran digital merata, di setiap negara anggota ASEAN.

Bank Indonesia Mendorong Masyarakat Melek Digitalisasi Gunakan QRIS

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline