Lihat ke Halaman Asli

Topik Irawan

TERVERIFIKASI

Full Time Blogger

YPTD Mewujudkan Impian Penulis Mempunyai Mahkota, JNE Mengirimkannya ke Seluruh Nusantara

Diperbarui: 31 Januari 2022   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Para penulis hadir ketika peluncuran Yayasan Pustaka Thamrin Dahlan di Coffe Toffe Depok(dok YPTD)

Masa purna bakti sebagai perwira polisi tak membuat Thamrin Dahlan , M.Si berpangku tangan sebagai pensiunan. Pria kelahiran Tempino, Jambi pada 7 Juli 1952. Dunia literasi menjadi hal yang tak terpisahkan, memulai menulis  di Kompasiana sejak 19 Agustus 2010, sebanyak 2910 artikel  telah ditulis dengan jumlah pembaca 1.676.724. Thamrin Dahlan termasuk kompasianer senior yang tetap rendah hati.

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0013926.AH.01.12 Tahun 29 Juli 2019. Setiap karya memperoleh derajad keabadian, ini membuka peluang untuk menyumbang dan menambah kekayaan literasi Indonesia. Muara tulisan adalah buku dan sejatinya buku adalah mahkota seorang penulis.

Hingga saat ini Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan telah menerbitkan 314 buku sejak tahun 2020, puluhan genre buku dihasilkan dan membawa api semangat literasi yang tentu saja memberi pengaruh terhadap minat baca di tanah air. Buku buku yang diterbitkan YPTD menyebar ke seluruh pelosok tanah air, mengingat penulis buku berasal dari daerah di tanah air dan beragam latar belakang pendidikan.

Mempunyai buku bukan menjadi monopoli para penulis terkenal, bahkan jika menerbitkan buku di YPTD tak perlu pusing dengan Lisensi Perpustakaan Nasional Barcode International Standart Book Number. Saat ini YPTD merupakan Anggota Ikatan Penerbit Indonesia(IKAPI) dengan Nomor: 604/Anggota Luar Biasa/DKI/2021 Tanggal 1 Oktober 2021.

Menerbitkan buku laksana mengumpulkan tulisan terserak. Salah satu tagline yang menggugah adalah YPTD tetap komitment menerbitkan buku ber ISBN melalui sistem pembayaran seikhlasnya. Hal ini membuka jalan bagi para penulis, meski belum punya nama ataupun tidak terkenal, namun terbantu dengan YPTD untuk menerbitkan sebuah buku.

JNE Menjadi Bagian Menyebarkan Literasi Ke Seluruh Pelosok Nusantara

Founder YPTD Thamrin Dahlan  mengirimkan buku melalui jasa pengiriman JNE(dokumentasi Thamrin Dahlan)

Badan khusus Perserikatan Bangsa Bangsa yang mengurusi bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, UNESCO memberikan standar bahwa minimal 3 buku baru per orang per tahun. Indonesia memiliki rasio nasional 0,09 untuk jumlah bahan bacaan dari total penduduk, yang berarti satu buku di tunggu oleh 90 orang pertahun. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan indeks kegemaran membaca tingkat terendah.

Fakta yang memiriskan hati adalah rilis yang dilakukan Organization for Economic Co-operation and Development tahun 2019 berdasarkan survey Program for International Student Assessement yang menempatkan Indonesia berada di peringkat 62 dari 70 negara yang disurvey. Berarti negeri yang kita cintai ini adalah termasuk 10 besar peringkat terbawah.

Daripada mengutuk kegelapan lebih baik menyalakan lilin, adigium ini serasa pas bagi hadirnya YPTD yang menggeliat untuk menyalakan api spirit literasi dengan menerbitkan buku buku dari para penulis yang berdomisili di daerah daerah tanah air. Salah satu kunci keberhasilan distribusi buku adalah mengirimkannya melalui JNE.

Indonesia yang memiliki wilayah yang luas dan memiliki ribuan pulau, namun bukan halangan untuk JNE mengirimkan barang tepat waktu. Seperti yang diutarakan Thamrin Dahlan sebagai founder YPTD kepada penulis , pengiriman paket melalui JNE sangatlah menyenangkan karena dapat terpantau melalui aplikasi MY JNE.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline