Kepala desa melantunkan ayat suci Al Quran dengan tartil dan suara merdu, mendengarkan kisah Islami yang dituturkan secara ciamik bersama Kak Topik. Ada juga ceramah yang dibawakan oleh Ustadz Mursalin dari Lemah Abang. Gema Muharram 1443 Hijriyah Santunan Anak Yatim, acara terselenggara antara DKM Masjid Al Muhajirin dengan Gerakan Sedekah Emak emak Perumahan Sukaraya Indah.
Dalam acara ini anak anak yatim yang tersebar di berbagai block perumahan mendapatkan santunan, ada 165 anak yang mendapatkan paket santunan. Selama ini Gerakan Sedekah Jumat yang diketuai oleh Ibu Elis Yanti, aktif melakukan kegiatan sosial disekitaran Perumahan Sukaraya Indah.
Dalam tiga tahun terakhir Gerakan Sedekah Jumat telah concern berbagi, mulai dengan peduli dengan memberikan nasi kotak kepada supir angkot hingga bantuan kepada korban bencana alam.
Bulan Muharram memang dikenal sebagai bulan kebaikan untuk berbagi, acara Gema Muharram Masjid Muhajirin mengambil tema "Walau pandemi tetap berbagi bersama gerakan emak emak Sukaraya".
Kepala desa Sukaraya, Dano Sumarno membacakan ayat suci Al Qur'an (dokpri)
Dalam ceramahnya, Ustad Mursalin merasa bangga karena tak banyak seorang kepala desa mampu menjadi qori.Selain itu ustad bersyukur bahwa pandemi Covid-19 terus melandai dan acara santunan anak yatim bisa dilaksanakan.
Dalam ceramahnya, Ustad Mursalin menyebutkan bahwa sedekah mencegah bala atau bencana. Sedekah bukan masalah sedikit atau banyaknya nominal yang diberikan. Bahwa sedekah bukan melulu tentang uang, bahkan ide, saran bahkan sepotong senyum adalah sedekah.
Tak berkurang harta jika di infaqkan. Terus berbagi kebaikan begitulah yang akan terus dilalukan Gerakan Sedekah Jumat, siapa sangka dari kumpul kumpulnya Emak emak, kebaikan itu terus menyebar, menyantuni dhuafa, peduli yatim dan juga beragam kebaikan berbagi, yuk kita gemakan infaq dan sedekah di sekitaran lingkungan yang kita tempati.
Semoga apa yang dilakukan Gerakan Sedekah Jumat dan juga Dewan Kemakmuran Masjid Al Muhajirin akab terus berkesinambungan dan nasib anak yatim yang telah kehilangan cinta kasih dari ayahanda, mampu memberikan kegembiraan untuk hari hari yang mereka hadapi melewati pandemi.