Pontrang, pipiti dan juga besek merupakan wadah untuk nasi berkat yang dahulu populer di dekade 80an atau 90an, pontrang yang terbuat dari anyaman daun kelapa dengan bentuk mengerucut ke atas dan bisa ditenteng. Adapun pipiti terbuat anyaman bambu berbentuk kotak dan di lengkapi dengan penutupnya.
Soal rasa nasi berkat, jangan di tanya deh, meski berlauk sederhana namun entah mengapa kok rasanya enak gitu lho, karena penulis di besarkan pada era 80an dimana lauk telur sudah di anggap mewah, rasanya menunggu nasi berkat adalah waktu spesial.
Nasi berkat hadir di segala suasana, entah itu syukuran kelulusan sekolah, kendurian sunatan, nikahan hingga ketika kematian sekalipun, tradisi memberikan nasi berkat bagi yang empunya hajat merupakan hal yang lazim bagi masyarakat di daerah tempat penulis berada, desa Rajawetan.
Begitu juga dengan tempat nasi berkat, dahulu sih saat penggunaan plastik belum semasif sekarang, tempat berkat terbuat dari bahan yang terbuat dari alam, entah itu daun nyiur ataupun anyaman bambu.
Namun plastik pada akhirnya mendominasi sebagai wadah nasi berkat, memang lebih praktis dan kemasan atau wadah plastik bisa digunakan kembali untuk wadah bumbu masak atau lain sebagainya.
Kekinian saat penulis berada di kampung dan melaksanakan hajatan, malah wadah berkat berganti menjadi kotak nasi dari karton di lengkapi mika plastik.
Waduh ternyata nasi berkat sekarang sudah menyaingi antaran catering nih, diam diam ada revolusi dari wadah untuk berkat, dan isi berkat memang selalu menggoda untuk dicicipi, mulai dari sambal goreng kentang, bihun, ayam kecap dan juga kerupuk.
Kerupuk sebagai pelengkap nasi berkat(dokpri)
Nah yang tak kalah mengejutkan penulis saat semalam menerima nasi berkat, bada Ashar ada yang bertamu, ternyata utusan dari si empunya hajat yang mengundang kakak ipar untuk hadir dalam acara memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW, setelah waktu isya.
Tara ada kejutan saat kakak ipar menenteng ember berwarna hitam, embernya masih baru dan di dalam ember ada nasi berkat!
Cukup terkejut melihat tampilan berkat, di dasar ember ada gundukan nasi dilapisi kertas, diatasnya ada plastik mika untuk wadah lauk pauk, kemudian teh dalam kemasan gelas, satu bungkus kopi instan, wafer dan ada kerupuk juga.