Memasuki pertengahan Juli mengalami nasib kena Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja dan hingga kini proses PHK tersebut masih berjalan. Tidak punya penghasilan itu sudah pasti, kemudian melihat teman blogger di sosial media menunjukan keberhasilannya mendapatkan kesempatan program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan. Akhirnya mencoba mendaftar dan syarat syaratnya pun mudah, isi biodata, email dan ternyata ada testnya juga lho.
Akhirnya coba coba ikutan di gelombang ke delapan, itu pun daftarnya sudah mepet dan nothing to lose deh, karena penawaran kartu prakerja itu berupa kursus keterampilan, misalnya memasak, menjadi barista dan ada juga peningkatan skill di bidang teknologi informasi semisal ngulik SEO, pelatihan menulis yang memang dibutuhkan penulis. Setelah melalui test, beberapa hari menunggu, ternyata penulis di nyatakan tidak berhasil karena pada gelombang kedelapan kuota peserta telah terpenuhi.
Disarankan untuk mengikuti gelombang berikutnya yakni gelombang kesembilan, berbeda saat mengikuti gelombang yang kedelapan harus mengikuti test, gelombang kesembilan hanya meneruskan saja tanpa test, cukup login dan klik dan terdaftar sebagai calon peserta kartu prakerja. Beberapa hari menunggu ternyata di gelombang kesembilan pula dinyatakan tak lolos.
Mencoba di peruntungkan ketiga alias daftar di gelombang ke sepuluh dan ini konon gelombang terakhir, lagi lagi di gelombang yang paling bontot pun ternyata dinyatakan tidak berhasil karena kuota Kartu Prakerja telah terpenuhi. Total penerima Kartu Prakerja pada gelombang ke sembilan mencapai 5.480.918 atau 98 persen. Sebenarnya penawaran Kartu Prakerja cukup bervariasi, kita di arahkan mengasah kemampuan agar mampu mengembangkan kemampuan, adapun pelaksanaannya dilakukan secara online.
Selama masa pandemi Covid-19 memang mengubah banyak hal dalam kehidupan kita, bagi buruh ya siap siap saja menerima nasib untuk di rumahkan atau di PHK. Namun pada akhirnya Kartu Prakerja pun nggak melihat siapa yang kena PHK atau pekerja yang dirumahkan, kalau cepat ya pasti iya dapat, buktinya saat penulis yang saat ini kena dampak PHK malah ditolak beberapa kali hehe.
Semoga pandemi Covid-19 melandai dan rakyat Indonesia makin kuat menghadapi kenyataan bahwa ada 3,5 juta tenaga kerja PHK. Dengan adanya Kartu Prakerja di mana peserta mendapatkan insentif untuk mengikuti pelatihan dan nantinya mereka pun mendapat uang sebesar Rp 600.000 selama empat kali, paling tidak dengan uang sebanyak itu bisa membantu perekonomian keluarga.
Saat ini memang keadaan semakin sulit, semoga saja para pemegang Kartu Prakerja dapat mendapat manfaat. Bahkan data Institute for Development of Economict and Finance menyebutkan bahwa startup digital yang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia berpotensi meraup untung sebesar Rp 3,7 triliun.
Sebuah angka yang besar memang, tetap berharap agar program pemerintah ini bermanfaat bagi rakyat Indonesia yang begitu terpukul dengan pandemi Covid-19. Selain mendapatkan insentif sebesar Rp 600.000, peserta Kartu Pekerja pun mendapatkan biaya terkait survey pelatihan sebesar Rp 150.000. Selamat untuk para peserta Kartu Prakerja yang telah lolos dan mulai mengambil kursus kepelatihan.
Untuk yang belum berhasil, jangan berkecil hati, ada pepatah lama yang menyebutkan bahwa kekalahan adalah kemenangan yang tertunda, tiga kali gagal dirasakan penulis, semoga saja pemerintah membuka gelombang ke sebelas, yuk ah kita yang belum berhasil, tidak ada salahnya jika mendaftar kembali, tunggu saja pengumumannya dan harus lebih cepat nih daftarnya agar tidak didahului orang lain. Selamat berjuang kawan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H